Ekonomi Lesu, PT Paramount Land Bangun Supermarket Properti
Kamis, 10 Desember 2015 16:40 WIB
Direksi PT Paramount Enterprise Internasional tengah berbincang-bincang sebelum peluncuran logo dan nama baru perusahaan. Foto: antarabanten
"Keadaan Indonesia pada hari ini menurut kami agak sulit secara ekonomi. Meski demikian kami ingin agar agen properti di seluruh Indonesia bisa tetap bergerak," kata Managing Director Paramount Land Andreas Nawawi di Semarang, Kamis.
Upaya yang dilakukan untuk memudahkan pemasaran tersebut salah satunya dengan membuka supermarket properti di beberapa daerah, salah satunya di Kota Semarang.
Menurut dia, melalui supermarket properti ini para calon konsumen tidak hanya dapat melihat dan membeli properti yang dibangun oleh Paramount Land di Semarang, tetapi juga yang dibangun di beberapa kota lain di antaranya Jakarta, Serpong, Manado, Balikpapan, dan pada tahun depan di Bali.
"Konsep dari supermarket properti ini seperti 'one stop shopping'. Calon konsumen bisa membeli properti dari berbagai daerah cukup dengan datang di satu toko," katanya.
Terkait dengan anggota supermarket properti ini, pihaknya banyak melibatkan agen properti setempat. Untuk di Kota Semarang sendiri, sejauh ini pihaknya sudah membuka 10 supermarket properti.
Sedangkan, untuk seluruh Indonesia saat ini jumlah supermarket properti sudah mencapai 60 di antaranya 10 dari Semarang.
"Kami optimistis dengan adanya supermarket properti ini penjualan akan semakin baik meskipun di sisi lain kondisi ekonomi sedang dalam keadaan kurang baik," katanya.
Tujuan dari dilibatkannya banyak agen untuk menjadi anggota supermarket properti ini adalah untuk meyakinkan konsumen bahwa apa yang ditawarkan oleh Paramount Land memang layak untuk dibeli.
"Kondisi ekonomi seperti ini berdampak pada semakin kritisnya masyarakat dalam membelanjakan uang mereka. Mereka tidak membeli bukan karena tidak memiliki uang tetapi karena sengaja menunda. Jika kita dalam hal ini agen properti bergerak bersama-sama maka calon konsumen pasti akan lebih yakin dan tidak ragu untuk membelanjakan uang mereka," katanya.
Upaya yang dilakukan untuk memudahkan pemasaran tersebut salah satunya dengan membuka supermarket properti di beberapa daerah, salah satunya di Kota Semarang.
Menurut dia, melalui supermarket properti ini para calon konsumen tidak hanya dapat melihat dan membeli properti yang dibangun oleh Paramount Land di Semarang, tetapi juga yang dibangun di beberapa kota lain di antaranya Jakarta, Serpong, Manado, Balikpapan, dan pada tahun depan di Bali.
"Konsep dari supermarket properti ini seperti 'one stop shopping'. Calon konsumen bisa membeli properti dari berbagai daerah cukup dengan datang di satu toko," katanya.
Terkait dengan anggota supermarket properti ini, pihaknya banyak melibatkan agen properti setempat. Untuk di Kota Semarang sendiri, sejauh ini pihaknya sudah membuka 10 supermarket properti.
Sedangkan, untuk seluruh Indonesia saat ini jumlah supermarket properti sudah mencapai 60 di antaranya 10 dari Semarang.
"Kami optimistis dengan adanya supermarket properti ini penjualan akan semakin baik meskipun di sisi lain kondisi ekonomi sedang dalam keadaan kurang baik," katanya.
Tujuan dari dilibatkannya banyak agen untuk menjadi anggota supermarket properti ini adalah untuk meyakinkan konsumen bahwa apa yang ditawarkan oleh Paramount Land memang layak untuk dibeli.
"Kondisi ekonomi seperti ini berdampak pada semakin kritisnya masyarakat dalam membelanjakan uang mereka. Mereka tidak membeli bukan karena tidak memiliki uang tetapi karena sengaja menunda. Jika kita dalam hal ini agen properti bergerak bersama-sama maka calon konsumen pasti akan lebih yakin dan tidak ragu untuk membelanjakan uang mereka," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kinerja bank syariah Surakarta lesu, banyak nasabah minta keringanan pembayaran
12 November 2019 16:55 WIB, 2019