Terisolasi, Grumbul Jomblang Purbalingga Butuh Jembatan Gantung
Kamis, 10 Desember 2015 16:49 WIB
Ilustrasi - Sejumlah warga bergotong royong menyelesaikan pembangunan jembatan gantung di atas Sungai Bogowonto, Desa Borowetan, Banyuurip, Purworejo, Jateng, Kamis (28/5). Pembangunan jembatan gantung pengganti jembatan sebelumnya yang hancur diterj
"Ada dua alternatif yang harus didiskusikan, yakni dibuatkan jembatan gantung atau Grumbul Jomblang secara administratif dilepas dari Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, dan selanjutnya dimasukkan ke Desa Karangsari yang terdekat," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis.
Budi mengatakan hal itu terkait dengan upaya 121 warga Grumbul Jomblang yang harus berjuang menyeberangi derasnya arus Sungai Gintung untuk menuju tempat pemungutan suara (TPS) terdekat yang berlokasi di Dukuh Mlayang saat Pemilihan Kepala Daerah Purbalingga 9 Desember 2015.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga bersama TNI/Polri memfasilitasi perahu karet untuk menyeberangkan warga Grumbul Jomblang yang hendak menuju TPS karena jika mereka melalui jalan darat harus memutar sejauh 25-30 kilometer.
"Kami akan cari yang paling efektif. Kita diskusikan nanti, kalau yang terbaik dengan dibuatkan jembatan gantung itu tentu bisa, atau mungkin kita lepaskan secara administratif dari Desa Sidareja dan masuk Desa Karangsari," kata Budi.
Ia mengatakan jika alternatif yang dipilih berupa melepas Grumbul Jomblang dari Desa Sidareja secara adminitratif, warga setempat secara keseluruhan berpindah ke Desa Karangsari termasuk tanah bengkok Desa Sidareja yang ada di daerah itu.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa alternatif berupa pembangunan jembatan gantung di atas Sungai Gintung juga memungkinkan dengan memanfaatkan jembatan gantung yang ada di Dukuh Limus, Desa Karangbawang, Kecamatan Rembang.
"Kemungkinan ini juga bisa dilaksanakan karena ukuran jembatan Limus juga cukup panjang. Kita ukur dulu efektif atau tidak efektif," katanya.
Sebanyak 121 warga Grumbul Jomblang difasilitasi perahu karet untuk menyeberangi Sungai Gintung guna menuju TPS terdekat saat pelaksanaan Pilkada Purbalingga 2015, Rabu (9/12), karena jika menggunakan jalan darat harus memutar sejauh 25-30 kilometer.
Budi mengatakan hal itu terkait dengan upaya 121 warga Grumbul Jomblang yang harus berjuang menyeberangi derasnya arus Sungai Gintung untuk menuju tempat pemungutan suara (TPS) terdekat yang berlokasi di Dukuh Mlayang saat Pemilihan Kepala Daerah Purbalingga 9 Desember 2015.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga bersama TNI/Polri memfasilitasi perahu karet untuk menyeberangkan warga Grumbul Jomblang yang hendak menuju TPS karena jika mereka melalui jalan darat harus memutar sejauh 25-30 kilometer.
"Kami akan cari yang paling efektif. Kita diskusikan nanti, kalau yang terbaik dengan dibuatkan jembatan gantung itu tentu bisa, atau mungkin kita lepaskan secara administratif dari Desa Sidareja dan masuk Desa Karangsari," kata Budi.
Ia mengatakan jika alternatif yang dipilih berupa melepas Grumbul Jomblang dari Desa Sidareja secara adminitratif, warga setempat secara keseluruhan berpindah ke Desa Karangsari termasuk tanah bengkok Desa Sidareja yang ada di daerah itu.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa alternatif berupa pembangunan jembatan gantung di atas Sungai Gintung juga memungkinkan dengan memanfaatkan jembatan gantung yang ada di Dukuh Limus, Desa Karangbawang, Kecamatan Rembang.
"Kemungkinan ini juga bisa dilaksanakan karena ukuran jembatan Limus juga cukup panjang. Kita ukur dulu efektif atau tidak efektif," katanya.
Sebanyak 121 warga Grumbul Jomblang difasilitasi perahu karet untuk menyeberangi Sungai Gintung guna menuju TPS terdekat saat pelaksanaan Pilkada Purbalingga 2015, Rabu (9/12), karena jika menggunakan jalan darat harus memutar sejauh 25-30 kilometer.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025