Dono Tri Atmojo salah satu paman korban Rico, di Jayan Senting Boyolali, Sabtu mengatakan Rico merupakan keponakannya yang menjadi korban bom bunuh diri di pos polisi Jl Thamrin Kamis (14/1).

Pihak keluarga Rico telah mempersiapkan upacara pemakaman jenazah keponakannya itu.

Kerabatnya sedang mengurus kepulangan jenazah Rico hingga kini masih ditunggu kedatangnnya di Boyolali.
Dia menjelaskan lubang pemakaman di tempat pemakaman umum Dukuh Jayan sudah disiapkan, sedangkan rumah duka juga dipasang tenda dan kini tinggal menunggu kedatangan jenazah.

"Namun, kami belum bisa memastikan kapan kedatangan jenasah untuk dimakamkan. Kami masih menunggu kabar dari Jakarta," katanya.

Menurut dia, Rico merupakan anak yang baik, ramah dan dikenal dekat dengan sanak keluarganya sehingga keluarga besarnya merasa kehilangan.

Menurut Sri Mulyanti (43) tante korban, bahwa Rico sejak kecil ikut bersama orang tuanya, Joko Mulyanto dan Jumini ke Jakarta. Keluarga Rico ini berdomisili di daerah Condet, Jakarta.

"Rico orangnya dikenal sangat dekat dengan keluarga. Dia jarang pulang kampung, tetapi setiap pulang selalu dekat dengan kerabat di desa," katanya.

Sri mengatakan, pihaknya keluarga sempat tidak percaya jika Rico salah satu warga sipil yang menjadi korban teror bom dan baku tembak di Jakarta itu.

Rico saat kejadian sedang mengantar sepupunya, Anggun Artikasari (24) yang juga menjadi korban selamat aksi teror bom akan mencari kerja.

Rico pergi berdua dengan Anggun saat kejadian berada di pos polisi karena terkena tilang petugas polisi.

Pihak keluarga sempat menghubungi telepon selulernya Rico, tetapi kesulitan sehingga kemudian muncul berita korban Anggun Artikasari yang selamat dirawat di rumah sakit.

Pihaknya keluarga Rico kemudian akhirnya mendapatkan kepastian bahwa keponakannya tersebut termasuk salah satu korban yang meninggal dunia akibat aksi teror bom di Thamrin itu.

"Kami hingga Sabtu malam ini masih menunggu kedatangan jenazah Rico di Boyolali. Jenazah kemungkinan tiba di rumah duka, pada Minggu (17/1) pagi," kata Sri.