Panen Raya, Harga Jagung Giling Merosot
Jumat, 4 Maret 2016 14:27 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pekerja melakukan penggilingan jagung. (Foto ANTARA)
"Saat ini, harga jagung giling berkisar Rp3.500-Rp4.000 per kilogram," kata salah seorang petani jagung, Sirin di Desa Susukan, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jumat.
Menurut dia, penurunan harga tersebut terjadi karena saat sekarang sedang panen raya serta adanya jagung impor yang masuk pasaran di sejumlah daerah.
Kendati terjadi penurunan harga, dia mengatakan bahwa petani masih bisa menikmati keuntungan dari hasil panen jagung meskipun tidak terlalu tinggi.
"Saat ini, dari 1 hektare lahan jagung dapat menghasilkan 6 ton jagung pipil yang selanjutnya digiling untuk dijual dengan harga Rp4.000 per kilogram," katanya.
Ia mengatakan bahwa jagung giling tersebut selanjutnya dijual kepada peternak yang banyak terdapat di sekitar Sumbang untuk keperluan pakan ternak.
Bahkan, kata dia, petani ikan dari berbagai wilayah Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara juga banyak yang membutuhkan jagung giling.
Menurut dia, masa panen jagung akan berlangsung hingga bulan April karena saat ini masih banyak tanaman di Sumbang maupung kecamatan lainnya seperti Kembaran dan Baturraden yang belum dipanen oleh petani.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas Setio Wastono mengatakan bahwa wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara tidak mendapat alokasi jagung impor.
"Jagung impor dialokasikan untuk beberapa kota besar seperti Tangerang, Semarang, Cirebon, dan Surabaya," katanya.
Menurut dia, salah satu alasan Banyumas tidak mendapat alokasi jagung impor adalah kebutuhan komoditas tersebut di wilayah itu tidak terlalu tinggi.
Menurut dia, penurunan harga tersebut terjadi karena saat sekarang sedang panen raya serta adanya jagung impor yang masuk pasaran di sejumlah daerah.
Kendati terjadi penurunan harga, dia mengatakan bahwa petani masih bisa menikmati keuntungan dari hasil panen jagung meskipun tidak terlalu tinggi.
"Saat ini, dari 1 hektare lahan jagung dapat menghasilkan 6 ton jagung pipil yang selanjutnya digiling untuk dijual dengan harga Rp4.000 per kilogram," katanya.
Ia mengatakan bahwa jagung giling tersebut selanjutnya dijual kepada peternak yang banyak terdapat di sekitar Sumbang untuk keperluan pakan ternak.
Bahkan, kata dia, petani ikan dari berbagai wilayah Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara juga banyak yang membutuhkan jagung giling.
Menurut dia, masa panen jagung akan berlangsung hingga bulan April karena saat ini masih banyak tanaman di Sumbang maupung kecamatan lainnya seperti Kembaran dan Baturraden yang belum dipanen oleh petani.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas Setio Wastono mengatakan bahwa wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara tidak mendapat alokasi jagung impor.
"Jagung impor dialokasikan untuk beberapa kota besar seperti Tangerang, Semarang, Cirebon, dan Surabaya," katanya.
Menurut dia, salah satu alasan Banyumas tidak mendapat alokasi jagung impor adalah kebutuhan komoditas tersebut di wilayah itu tidak terlalu tinggi.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024