KRI Diponegoro Ikuti "Rimpac 2016" di Hawaii
Sabtu, 4 Juni 2016 16:52 WIB
Ilustrasi - KRI Diponegoro-355 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Surabaya, Antara Jateng - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro (DPN)-365 mengikuti latihan bersama (latma) multilateral bertajuk "The Rim of The Pacific (Rimpac) 2016" di Hawaii pada Juni-Juli 2016.
"Keberangkatan KRI itu ke Hawaii dilepas oleh Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) Darwanto di Dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (3/6)," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Sabtu.
Dalam laporan kesiapan kepada Pangarmatim, Komandan KRI DPN-365 Letkol Laut (P) Tunggul yag diikuti seluruh personel Satgas Rimpac 2016 menjelaskan Indonesia mengirimkan KRI Diponegoro (DPN)-365 dan satu SST Marinir sebanyak 45 orang dengan jumlah keseluruhan personel TNI Angkatan Laut sebanyak 145 orang.
Latma Rimpac dilaksanakan dua tahun sekali. Pelaksanaan latihan bersama ini berawal tahun 1971 dengan melibatkan tiga negara yakni Australia, Kanada, dan AS, sedang Indonesia mulai terlibat sejak tahun 2008 sebagai observer dan pada tahun 2010 mengirim pasukan marinir.
Pada 2014, Indonesia mengirimkan satu unit LPD KRI Banda Aceh, 200 pasukan marinir dan Ranpur LVT 7. Pada 2016, partisipan berjumlah 27 negara, terdiri dari 53 kapal permukaan, enam kapal selam, 18 satuan pasukan darat, 30 MPRA, 200-an pesawat udara dan 25.000-an pasukan.
"Tujuan Rimpac untuk meningkatkan kerja sama antara negara peserta Latma Multilateral Rimpac 2016 di Maritime Warfare Exercise guna meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL yang melibatkan prajurit KRI dan pasukan marinir," kata Letkol Laut (P) Tunggul.
Keterlibatan pasukan Marinir dalam latihan itu akan mendorong tercapainya pemahaman teknis dan taktis dalam melaksanakan operasi militer gabungan Internasional, sekaligus pertukaran pengetahuan spesialisasi dari negara-negara peserta.
Ke-27 negara peserta Latma Rimpac 2016 yakni, Australia, Bangladesh, Brasil, Brunei, Kanada, Chile, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, Indonesia, India, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, China, Peru, Filipina, Korea, Singapura, Tonga, Inggris, dan AS.
Serial latihan yang dilaksanakan dalam empat tahap yakni harbor phase, sea phase, sports & competition, dan linla pull out.
"Keberangkatan KRI itu ke Hawaii dilepas oleh Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) Darwanto di Dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (3/6)," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Sabtu.
Dalam laporan kesiapan kepada Pangarmatim, Komandan KRI DPN-365 Letkol Laut (P) Tunggul yag diikuti seluruh personel Satgas Rimpac 2016 menjelaskan Indonesia mengirimkan KRI Diponegoro (DPN)-365 dan satu SST Marinir sebanyak 45 orang dengan jumlah keseluruhan personel TNI Angkatan Laut sebanyak 145 orang.
Latma Rimpac dilaksanakan dua tahun sekali. Pelaksanaan latihan bersama ini berawal tahun 1971 dengan melibatkan tiga negara yakni Australia, Kanada, dan AS, sedang Indonesia mulai terlibat sejak tahun 2008 sebagai observer dan pada tahun 2010 mengirim pasukan marinir.
Pada 2014, Indonesia mengirimkan satu unit LPD KRI Banda Aceh, 200 pasukan marinir dan Ranpur LVT 7. Pada 2016, partisipan berjumlah 27 negara, terdiri dari 53 kapal permukaan, enam kapal selam, 18 satuan pasukan darat, 30 MPRA, 200-an pesawat udara dan 25.000-an pasukan.
"Tujuan Rimpac untuk meningkatkan kerja sama antara negara peserta Latma Multilateral Rimpac 2016 di Maritime Warfare Exercise guna meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL yang melibatkan prajurit KRI dan pasukan marinir," kata Letkol Laut (P) Tunggul.
Keterlibatan pasukan Marinir dalam latihan itu akan mendorong tercapainya pemahaman teknis dan taktis dalam melaksanakan operasi militer gabungan Internasional, sekaligus pertukaran pengetahuan spesialisasi dari negara-negara peserta.
Ke-27 negara peserta Latma Rimpac 2016 yakni, Australia, Bangladesh, Brasil, Brunei, Kanada, Chile, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, Indonesia, India, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, China, Peru, Filipina, Korea, Singapura, Tonga, Inggris, dan AS.
Serial latihan yang dilaksanakan dalam empat tahap yakni harbor phase, sea phase, sports & competition, dan linla pull out.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Investigasi perundungan mahasiswi PPDS Undip, Kemenkes-RSUP dr Kariadi ikut bertanggung jawab
08 September 2024 16:31 WIB
Dukung "green industry", Annual Meeting 2024 BKKPII digelar di Muladi Dome Undip
07 September 2024 7:42 WIB
Mantan Ketua IDI pertanyakan penghentian aktivitas klinis Dekan FK Undip
03 September 2024 14:33 WIB
Soal mahasiswi PPDS Undip, Dokter forensik: penetapan bunuh diri harus dari penyidik
26 August 2024 19:50 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017