Lulung: Telusuri Anggaran Gaji Teman Ahok
Kamis, 23 Juni 2016 13:08 WIB
Abraham Lunggana alias Haji Lulung (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, Antara Jateng - Politikus Abraham Lunggana berpendapat anggaran untuk gaji relawan Teman Ahok, seperti yang dikabarkan oleh beberapa mantan relawan, perlu ditelusuri.
“Saya apresiasi saja, ya. Cuma, harus ditelusuri anggaran itu dari mana,†kata Lulung, panggilan Lunggana, di kompleks DPRD, Rabu (22/6) malam.
Hal yang perlu ditelusuri dari dana tersebut antara lain adalah siapa yang memberikan dan berapa bantuan yang diberikan untuk para relawan, terutama bila terindikasi berkaitan dengan masalah seperti reklamasi.
Sebelumnya, beberapa mantan relawan Teman Ahok membeberkan ada praktik manipulasi adalam mengumpulkan KTP dukungan, antara lain dengan membeli dari oknum kelurahan dan toko pulsa ponsel.
Mantan relawan mengaku penanggung jawab dibayar sebesar RP 500.000 setiap 140 KTP yang terkumpul atau sekitar Rp 2 juta per minggu.
Sementara itu, untuk jabatan koordinator pos dibayar sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta per bulan.
Mereka juga berpendapat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk mengumpulkan satu juta KTP selama setahun berkisar Rp 12 miliar, bukan Rp 2,5 miliar seperti yang disebut oleh Teman Ahok.
Teman Ahok dalam konferensi pers terpisah menyangkal tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah.
“Kami bisa pastikan ini adalah karangan belaka untuk menjatuhkan Teman Ahok, dan menghilangkan harga satu juta KTP yang sudah terkumpul," kata juru bicara Amalia Ayuningtyas.
Teman Ahok menduga tuduhan tersebut bisa jadi merupakan pancingan bagi Teman Ahok untuk mengeluarkan detail laporan keuangan dan menjadi celah serangan berikutnya.
“Saya apresiasi saja, ya. Cuma, harus ditelusuri anggaran itu dari mana,†kata Lulung, panggilan Lunggana, di kompleks DPRD, Rabu (22/6) malam.
Hal yang perlu ditelusuri dari dana tersebut antara lain adalah siapa yang memberikan dan berapa bantuan yang diberikan untuk para relawan, terutama bila terindikasi berkaitan dengan masalah seperti reklamasi.
Sebelumnya, beberapa mantan relawan Teman Ahok membeberkan ada praktik manipulasi adalam mengumpulkan KTP dukungan, antara lain dengan membeli dari oknum kelurahan dan toko pulsa ponsel.
Mantan relawan mengaku penanggung jawab dibayar sebesar RP 500.000 setiap 140 KTP yang terkumpul atau sekitar Rp 2 juta per minggu.
Sementara itu, untuk jabatan koordinator pos dibayar sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta per bulan.
Mereka juga berpendapat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk mengumpulkan satu juta KTP selama setahun berkisar Rp 12 miliar, bukan Rp 2,5 miliar seperti yang disebut oleh Teman Ahok.
Teman Ahok dalam konferensi pers terpisah menyangkal tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah.
“Kami bisa pastikan ini adalah karangan belaka untuk menjatuhkan Teman Ahok, dan menghilangkan harga satu juta KTP yang sudah terkumpul," kata juru bicara Amalia Ayuningtyas.
Teman Ahok menduga tuduhan tersebut bisa jadi merupakan pancingan bagi Teman Ahok untuk mengeluarkan detail laporan keuangan dan menjadi celah serangan berikutnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kejari Kota Semarang telusuri kemungkinan praktik pungli pungutan bidang tanah
15 May 2024 11:11 WIB
DPR koordinasi dengan Bareskrim dan BSSN telusuri peretas akun YouTube
06 September 2023 11:00 WIB, 2023
Kejagung buru aset terpidana korupsi Benny Tjokro di Solo dan Sukoharjo
27 July 2023 16:20 WIB, 2023
Selisih 12 persen, Dinkes Kota Semarang telusuri warga belum divaksin dosis kedua
21 February 2022 11:18 WIB, 2022
Panglima TNI telusuri penghentian kasus dugaan korupsi Helikopter AW
28 December 2021 13:15 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017