MPR perlu Pertajam Pendekatan Konstitusional Minimalkan Radikalisasi
Rabu, 24 Agustus 2016 17:38 WIB
Jakarta Antara Jateng - Implementasi kebebasan beragama di Indonesia yang masih buruk membutuhkan penajaman pendekatan konstitusional dan MPR berperan penting dalam hal ini.
“Kami berharap pendekatan konstitusional dipertajam lagi sebab pendekatan konstitusional inilah yang diharapkan akan meminimalisir radikalisasi," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Institut Lembang Sembilan (IL-9), Eva Kusuma Sundari, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.
MPR, lanjut dia, perlu lebih memaksa melakukan pendekatan konstitusional dengan berbagai kerja sama dengan lembaga lain seperti Kemendikbud.
Dia menyebutkan, hal ini merupakan salah satu hasil kajian kebangsaan yang dilakukan IL-9. Dalam kesempatan itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi aktivitas IL-9 mendiskusikan dan mengkaji soal kebangsaan serta semua permasalahan bangsa.
Dia berpesan agar masalah kesenjangan sosial perlu menjadi kajian, karena merupakan salah satu tantangan bangsa.
“Satu yang saya pesankan yakni diskusikan dan kaji pula soal kesenjangan sosial yang saat ini masih menjadi tantangan berat bangsa. Harus dicarikan solusi yang terbaik agar kesenjangan yang makin lebar antara pusat dan daerah, Jawa dan luar pulau Jawa dan kesenjangan antar individu makin menipis,†kata dia.
IL-9 adalah lembaga yang didirikan oleh HM Jusuf Kalla dan HM Alwi Hamu bersama kawan-kawan antara lain Tanri Abeng, Muhammad Abduh, Syahrul Udjud, M. Aksa Mahmud, Ahmad Kalla dan Mohammad Taha sejak tahun 2003 ini bertujuan untuk menelaah dan menata kembali ekonomi negara.
Lembaga ini melakukan diskusi dan mengkaji banyak persoalan bangsa yang belum selesai dan masih butuh kajian-kajian terutama di bidang ekonomi, politik dan budaya menuju Indonesia Hebat.
“Diskusi serta kajian kami juga melibatkan berbagai elemen dan asosiasi lain seperti Megawati Institute dan lainnya. Dengan banyaknya diskusi serta kajian dengan banyak elemen masyarakat diharapkan hasil kajian akan berguna untuk bangsa dan negara,†kata Ketua Umum IL-9 Mohammad Alwi Hamu, dalam kesempatan yang sama.
“Kami berharap pendekatan konstitusional dipertajam lagi sebab pendekatan konstitusional inilah yang diharapkan akan meminimalisir radikalisasi," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Institut Lembang Sembilan (IL-9), Eva Kusuma Sundari, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.
MPR, lanjut dia, perlu lebih memaksa melakukan pendekatan konstitusional dengan berbagai kerja sama dengan lembaga lain seperti Kemendikbud.
Dia menyebutkan, hal ini merupakan salah satu hasil kajian kebangsaan yang dilakukan IL-9. Dalam kesempatan itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi aktivitas IL-9 mendiskusikan dan mengkaji soal kebangsaan serta semua permasalahan bangsa.
Dia berpesan agar masalah kesenjangan sosial perlu menjadi kajian, karena merupakan salah satu tantangan bangsa.
“Satu yang saya pesankan yakni diskusikan dan kaji pula soal kesenjangan sosial yang saat ini masih menjadi tantangan berat bangsa. Harus dicarikan solusi yang terbaik agar kesenjangan yang makin lebar antara pusat dan daerah, Jawa dan luar pulau Jawa dan kesenjangan antar individu makin menipis,†kata dia.
IL-9 adalah lembaga yang didirikan oleh HM Jusuf Kalla dan HM Alwi Hamu bersama kawan-kawan antara lain Tanri Abeng, Muhammad Abduh, Syahrul Udjud, M. Aksa Mahmud, Ahmad Kalla dan Mohammad Taha sejak tahun 2003 ini bertujuan untuk menelaah dan menata kembali ekonomi negara.
Lembaga ini melakukan diskusi dan mengkaji banyak persoalan bangsa yang belum selesai dan masih butuh kajian-kajian terutama di bidang ekonomi, politik dan budaya menuju Indonesia Hebat.
“Diskusi serta kajian kami juga melibatkan berbagai elemen dan asosiasi lain seperti Megawati Institute dan lainnya. Dengan banyaknya diskusi serta kajian dengan banyak elemen masyarakat diharapkan hasil kajian akan berguna untuk bangsa dan negara,†kata Ketua Umum IL-9 Mohammad Alwi Hamu, dalam kesempatan yang sama.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Agustina: Pemerintah perlu wadahi kreativitas remaja cegah maraknya gangster
26 October 2024 11:15 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017