66 Persen Perusahaan di Pekalongan belum Ikut BPJS Ketenagakerjaan
Jumat, 23 September 2016 13:10 WIB
Aktivitas pelayanan di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
Pekalongan, Antara Jateng - Sebanyak 66,42 persen atau 354 dari 533 perusahaan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, belum mengikutsertakan karyawannya pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosia (BPJS) Ketenagakerjaan.
Bupati Pekalongan Asif Kholbihi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa hingga kini baru 179 perusahaan dengan jumlah 30.297 karyawan yang mengikuti program perlindungan sosialnya.
"Adapun untuk BPJS Kesehatan, baru 148 perusahaan yang ikut kepesertaan pada program tersebut dengan jumlah 17.994 karyawannya," katanya.
Ia mengatakan saat ini jumlah pencari kerja masih relatif cukup tinggi, yaitu sekitar 19 persen sehingga kondisi ini menjadi "pekerjaan rumah" pemerintah daerah.
"Terbatasnya lapangan kerja, kami nilai akan semakin bertambahnya angka pencari kerja setiap tahunnya. Oleh karena, kami berusaha memberikan kesempatan kerja dengan membuka kawasan industri," katanya.
Ia mengatakan program kawasan industri bisa membuka kesempatan 100 ribu lapangan kerja baru bagi masyarakat Kota Santri.
"Saat ini, jumlah perusahaan yang terdaftar mencapai 533 perusahaan, dengan jumlah 31 ribu tenaga kerja. Pada rencana pembangunan jangka menengah daerah, kami menargetkan mampu membuka 100 ribu kesempatan kerja baru," katanya.
Menurut dia, kawasan industri ini selaras dengan akan dibangunnya jalan Tol Trans Jawa yang nantinya bakal berdampak positif pada daerah setempat.
"Kabupaten Pekalongan akan menjadi daerah yang strategis untuk industri karena lokasinya berada antara Jakarta dan Surabaya," katanya.
Bupati Pekalongan Asif Kholbihi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa hingga kini baru 179 perusahaan dengan jumlah 30.297 karyawan yang mengikuti program perlindungan sosialnya.
"Adapun untuk BPJS Kesehatan, baru 148 perusahaan yang ikut kepesertaan pada program tersebut dengan jumlah 17.994 karyawannya," katanya.
Ia mengatakan saat ini jumlah pencari kerja masih relatif cukup tinggi, yaitu sekitar 19 persen sehingga kondisi ini menjadi "pekerjaan rumah" pemerintah daerah.
"Terbatasnya lapangan kerja, kami nilai akan semakin bertambahnya angka pencari kerja setiap tahunnya. Oleh karena, kami berusaha memberikan kesempatan kerja dengan membuka kawasan industri," katanya.
Ia mengatakan program kawasan industri bisa membuka kesempatan 100 ribu lapangan kerja baru bagi masyarakat Kota Santri.
"Saat ini, jumlah perusahaan yang terdaftar mencapai 533 perusahaan, dengan jumlah 31 ribu tenaga kerja. Pada rencana pembangunan jangka menengah daerah, kami menargetkan mampu membuka 100 ribu kesempatan kerja baru," katanya.
Menurut dia, kawasan industri ini selaras dengan akan dibangunnya jalan Tol Trans Jawa yang nantinya bakal berdampak positif pada daerah setempat.
"Kabupaten Pekalongan akan menjadi daerah yang strategis untuk industri karena lokasinya berada antara Jakarta dan Surabaya," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan berikan diskon 50 persen untuk iuran
10 January 2025 15:45 WIB
Konsumsi listrik kendaraan EV di SPKLU meningkat 500 persen sepanjang Nataru
02 January 2025 11:01 WIB
Terpopuler - Tenaga Kerja
Lihat Juga
66 Persen Perusahaan di Pekalongan belum Ikut BPJS Ketenagakerjaan
23 September 2016 13:10 WIB, 2016