Menlu Serahkan Tiga WNI yang Dibebaskan Abu Sayyaf kepada Keluarga
Sabtu, 8 Oktober 2016 13:16 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) bergegas usai memberikan keterangan pers terkait pembebasan sandera Abu Sayyaf di Kantor Panglima TNI Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (2/10/20
Jakarta Antara Jateng - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan tiga warga Negara Indonesia yang telah dibebaskan kelompok separatis asal Filipina, Abu Sayyaf, kepada keluarga masing-masing pada Jumat (7/10) sore.
Menurut keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu. acara serah terima Ferry Arifin asal Samarinda, Kalimantan Timur, serta Edi Suryono dan Muhammad Mahbrur asal Sulawesi Selatan itu juga disaksikan oleh wakil PT Rusianto Bersaudara yang merupakan pemilik kapal tongkang TB Charles.
"Pembebasan ini adalah hasil kerja bersama dari seluruh elemen pemerintah. Meskipun diam, tetapi pemerintah terus mengerahkan kemampuan dan upaya untuk membebaskan sandera", ujar Menlu Retno.
Pada kesempatan tersebut, salah satu WNI yakni Ferry Arifin mewakili keluarga menyampaikan terima kasih dan memohon pemerintah terus mengupayakan pembebasan dua sandera lainnya.
Terkait dua WNI yang masih dijadikan tawanan Abu Sayyaf, Menlu Retno menyampaikan bahwa berbagai upaya terus dilakukan di bawah koordinasi Menko Polhukam.
"Proses yang dilakukan pemerintah selalu mengedepankan keselamatan sandera, karena itu dimohon dukungan semua pihak, khususnya keluarga," kata Menteri Retno.
Kepada pihak perusahaan Menlu Retno mengingatkan agar semua perusahaan pengangkutan batu bara mematuhi koridor pelayaran yang sudah disepakati dalam kesepakatan trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Koridor tersebut ditetapkan untuk memudahkan pengawasan perjalanan kapal oleh aparat ketiga negara.
Perompakan kapal TB Charles terjadi 20 Juni 2016. Dari 13 ABK, 7 ABK diculik dan disandera oleh dua faksi Abu Sayyaf yang berbeda tempat.
Hingga saat ini sudah lima ABK berhasil dibebaskan pemerintah, sementara dua ABK lainnya masih di tangan penyandera di Filipina Selatan.
Menurut keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu. acara serah terima Ferry Arifin asal Samarinda, Kalimantan Timur, serta Edi Suryono dan Muhammad Mahbrur asal Sulawesi Selatan itu juga disaksikan oleh wakil PT Rusianto Bersaudara yang merupakan pemilik kapal tongkang TB Charles.
"Pembebasan ini adalah hasil kerja bersama dari seluruh elemen pemerintah. Meskipun diam, tetapi pemerintah terus mengerahkan kemampuan dan upaya untuk membebaskan sandera", ujar Menlu Retno.
Pada kesempatan tersebut, salah satu WNI yakni Ferry Arifin mewakili keluarga menyampaikan terima kasih dan memohon pemerintah terus mengupayakan pembebasan dua sandera lainnya.
Terkait dua WNI yang masih dijadikan tawanan Abu Sayyaf, Menlu Retno menyampaikan bahwa berbagai upaya terus dilakukan di bawah koordinasi Menko Polhukam.
"Proses yang dilakukan pemerintah selalu mengedepankan keselamatan sandera, karena itu dimohon dukungan semua pihak, khususnya keluarga," kata Menteri Retno.
Kepada pihak perusahaan Menlu Retno mengingatkan agar semua perusahaan pengangkutan batu bara mematuhi koridor pelayaran yang sudah disepakati dalam kesepakatan trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Koridor tersebut ditetapkan untuk memudahkan pengawasan perjalanan kapal oleh aparat ketiga negara.
Perompakan kapal TB Charles terjadi 20 Juni 2016. Dari 13 ABK, 7 ABK diculik dan disandera oleh dua faksi Abu Sayyaf yang berbeda tempat.
Hingga saat ini sudah lima ABK berhasil dibebaskan pemerintah, sementara dua ABK lainnya masih di tangan penyandera di Filipina Selatan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017