Ketua MPR Berpesan Ahok lebih Bijaksana saat Mengeluarkan Pendapat
Selasa, 11 Oktober 2016 13:19 WIB
Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di Kantor Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Jakarta, Selasa. (ANTARA News/Alviansyah Pasaribu)
Jakarta Antara Jateng - Ketua MPR, Zulkifli Hasan, berpesan kepada seluruh peserta pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 agar mengedepankan pertarungan ide dan gagasan, bukan menyinggung isu SARA yang akan merusak persatuan dan keberagaman bangsa.
Dia berpesan kepada Gubernur DKI Jakarta yang juga kontestan petahana, Basuki Purnama alias Ahok, agar lebih bijaksana saat mengeluarkan pendapat atau saat sedang bekerja karena aksi dari pemimpin tentu akan menimbulkan rekasi dari masyarakat.
"Pemimpin harus bijaksana karena jika ada aksi maka ada reaksi. Jadi pemimpin harus bijak, bukan masyarakatnya yang didesak bijak, tapi pemimpinnya," kata Hasan, di Jakarta, Selasa.
Dia mengajak kepada semua kandidat calon gubernur DKI agar tidak menyinggung isu sensitif yang memecah belah karena pemilihan gubernur sejatinya adalah arena untuk mencari pemimpin terbaik.
"Jangan menyinggung soal isu sensitif yang akan memecah belah. Adu konsep dan adu gagasan. Kontestasi ini untuk memilih pemimpin dari sesama yang bersaudara untuk mencari yang terbaik," kata Hasan.
Dia menanggapi positif langkah Ahok, yang meminta maaf terkait ucapannya yang menyebutkan Alquran Surat Al-Maidah 51 di hadapan warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 27 September 2016.
Purnama alias Ahok, dalam keterangannya kemudian, juga menyatakan dia pernah mengecap pendidikan selama sembilan tahun di sekolah berlatar pendidikan Islam. Data menyatakan, dia bersekolah SD dan SMP negeri di Belitung, (saat ini) Kepulauan Bangka Belitung.
"Tentu kami sambut positif permohonan maaf, namun saya berpesan kepada kandidat kontestasi pemilihan gubernur DKI, silakan beradu konsep dan beradu gagasan. Jangan sampai Pilkada merusak persatuan dan keberagaman," kata dia.
Dia berpesan kepada Gubernur DKI Jakarta yang juga kontestan petahana, Basuki Purnama alias Ahok, agar lebih bijaksana saat mengeluarkan pendapat atau saat sedang bekerja karena aksi dari pemimpin tentu akan menimbulkan rekasi dari masyarakat.
"Pemimpin harus bijaksana karena jika ada aksi maka ada reaksi. Jadi pemimpin harus bijak, bukan masyarakatnya yang didesak bijak, tapi pemimpinnya," kata Hasan, di Jakarta, Selasa.
Dia mengajak kepada semua kandidat calon gubernur DKI agar tidak menyinggung isu sensitif yang memecah belah karena pemilihan gubernur sejatinya adalah arena untuk mencari pemimpin terbaik.
"Jangan menyinggung soal isu sensitif yang akan memecah belah. Adu konsep dan adu gagasan. Kontestasi ini untuk memilih pemimpin dari sesama yang bersaudara untuk mencari yang terbaik," kata Hasan.
Dia menanggapi positif langkah Ahok, yang meminta maaf terkait ucapannya yang menyebutkan Alquran Surat Al-Maidah 51 di hadapan warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 27 September 2016.
Purnama alias Ahok, dalam keterangannya kemudian, juga menyatakan dia pernah mengecap pendidikan selama sembilan tahun di sekolah berlatar pendidikan Islam. Data menyatakan, dia bersekolah SD dan SMP negeri di Belitung, (saat ini) Kepulauan Bangka Belitung.
"Tentu kami sambut positif permohonan maaf, namun saya berpesan kepada kandidat kontestasi pemilihan gubernur DKI, silakan beradu konsep dan beradu gagasan. Jangan sampai Pilkada merusak persatuan dan keberagaman," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wakil Ketua MPR minta masyarakat jaga kekompakan di tengah pelaksanaan Pemilu Serentak 2024
29 May 2023 10:37 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017