Ruhut Akan Mundur dari DPR dan Total Bantu Kemenangan Ahok
Kamis, 20 Oktober 2016 6:57 WIB
Ruhut Sitompul (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, Antara Jateng - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku akan mundur sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, dan langkah itu ditempuh agar lebih totalitas untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.
"Saya reses nanti (28 Oktober) akan mengundurkan diri. Karena saya mau fokus, ibarat pepatah aku mandi basah, tidak pernah setengah-setengah," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa.
Ruhut juga mengatakan keputusan mundurnya itu bukan lantaran akan dikenai sanksi pemecatan dari Dewan Pengawas Partai Demokrat karena dinilai tidak mematuhi perintah partai yang mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dia mengklaim hanya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang berhak memberikan sanksi sehingga dirinya tidak perlu mempedulikan para petinggi Demokrat yang terus memberikan komentar miring tentang dirinya.
"Aku tidak tahu kalau kena sanksi, biarkan saja, anggap saja angin yang sedang berlalu," ujarnya.
Dia menegaskan, dengan mundur dirinya sebagai anggota DPR justru menegaskan bahwa jabatan bukan segalanya. Menurut dia, dirinya rela jabatannya di partai dan DPR dipereteli demi prinsip yang menurutnya benar.
"Mundur dari DPR, Polhukam (ketua DPP Partai Demokrat bidang politik, hukum dan keamanan), aku udah mundur, apalagi? Jangan samakan aku dengan yang lain," katanya.
Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengapresiasi langkah Ruhut tersebut karena keyakinannya bahwa Ahok adalah sosok yang tepat untuk mengelola Jakarta agar lebih baik kedepan.
Dia menilai keputusan Ruhut itu merupakan langkah yang luar biasa karena keberaniannya itu menandakan bahwa Ruhut adalah politisi yang berpengalaman.
"Jadi beraninya Ruhut sebagai politisi berpengalaman mundur dari anggota DPR, adalah didorong dua hal yaitu yakin Ahok menang, dan yakin Ahok gubernur yang tepat untuk membawa Jakarta lebih maju," katanya.
"Saya reses nanti (28 Oktober) akan mengundurkan diri. Karena saya mau fokus, ibarat pepatah aku mandi basah, tidak pernah setengah-setengah," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa.
Ruhut juga mengatakan keputusan mundurnya itu bukan lantaran akan dikenai sanksi pemecatan dari Dewan Pengawas Partai Demokrat karena dinilai tidak mematuhi perintah partai yang mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dia mengklaim hanya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang berhak memberikan sanksi sehingga dirinya tidak perlu mempedulikan para petinggi Demokrat yang terus memberikan komentar miring tentang dirinya.
"Aku tidak tahu kalau kena sanksi, biarkan saja, anggap saja angin yang sedang berlalu," ujarnya.
Dia menegaskan, dengan mundur dirinya sebagai anggota DPR justru menegaskan bahwa jabatan bukan segalanya. Menurut dia, dirinya rela jabatannya di partai dan DPR dipereteli demi prinsip yang menurutnya benar.
"Mundur dari DPR, Polhukam (ketua DPP Partai Demokrat bidang politik, hukum dan keamanan), aku udah mundur, apalagi? Jangan samakan aku dengan yang lain," katanya.
Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengapresiasi langkah Ruhut tersebut karena keyakinannya bahwa Ahok adalah sosok yang tepat untuk mengelola Jakarta agar lebih baik kedepan.
Dia menilai keputusan Ruhut itu merupakan langkah yang luar biasa karena keberaniannya itu menandakan bahwa Ruhut adalah politisi yang berpengalaman.
"Jadi beraninya Ruhut sebagai politisi berpengalaman mundur dari anggota DPR, adalah didorong dua hal yaitu yakin Ahok menang, dan yakin Ahok gubernur yang tepat untuk membawa Jakarta lebih maju," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Peringati Hari Batik, Dekranasda Kota Tegal akan gelar Lomba Batik Fahion Show
05 September 2024 17:44 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017