Semarang, Antara Jateng - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyepakati pengalihan anggaran revitalisasi Pasar Karangayu untuk normalisasi Sungai Beringin, Semarang.

"Melihat kondisi rencana relokasi pedagang Pasar Karangayu kan banyak kontranya. Padahal sedianya relokasi dilaksanakan 2016 ini," kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Semarang, Rabu (26/10).

Ia menyebutkan anggaran pembangunan Pasar Karangayu Semarang besar, yakni Rp80 miliar, ditambah anggaran untuk relokasi, namun tak kunjung ada titik temu mengenai tempat relokasi pedagang.

Sedianya, kata dia, alokasi dana untuk relokasi pedagang Pasar Karangayu dianggarkan kembali pada APBD 2017, berikut pembangunan pasar, tetapi dengan banyaknya penolakan tentu menjadi pertimbangan.

"Ya, kami akan alihkan anggaran itu (revitalisasi Pasar Karangayu, red.) untuk normalisasi Sungai Beringin. Apalagi, penanganan banjir dan rob merupakan prioritas," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Pemerintah Kota Semarang juga sudah meminta pengambil alihan program normalisasi Sungai Beringin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana yang diperkirakan menelan anggaran Rp100 miliar.

"Kalau dihitung-hitung, besaran anggaran revitalisasi Pasar Karangayu dengan normalisasi Sungai Beringin kan hampir sama. Hanya selisih Rp20 miliar. Ya, tinggal ditambah Rp20 miliar saja," katanya.

Setidaknya, kata dia, program prioritas Pemerintah Kota Semarang untuk penuntasan banjir dan rob, salah satunya dengan normalisasi Sungai Beringin bisa cepat terlaksana dan bisa dinikmati hasilnya.

"Wali kota juga sudah sepakat untuk mengalihkan anggaran ini (revitalisasi Pasar Karangayu, red.) ke Sungai Beringin. Jadi, nanti pada APBD 2017 mulai dianggarkan untuk program 'multiyears'," katanya.

Pada kesempatan sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta untuk mengalihkan anggaran pembangunan Pasar Karangayu untuk pasar-pasar yang lain jika belum ada titik temu terkait dengan rencana relokasi pedagang.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi itu, mengatakan Pemkot Semarang sudah menyiapkan lapangan di belakang pasar untuk relokasi pedagang, namun ditolak warga, dan lokasi kedua juga mendapatkan penolakan.

Apabila tidak kunjung dicapai titik temu mengenai tempat relokasi pedagang Pasar Karangayu, kata dia, "kuburkan" saja impian membangun Pasar Karangayu, dan alihkan anggarannya untuk pasar-pasar lainnya.

Mengenai normalisasi Sungai Beringin, ia mengatakan BBWS Pemali-Juana sudah menyelesaikan DED (detail engineering design) dan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp100 miliar.

"Dari DED ternyata butuh (anggaran, red.) sekitar Rp100 miliar. Ya, dari Pemkot Semarang akan mengalokasikan anggaran untuk normalisasi Sungai Beringin dalam dua tahun anggaran," kata Hendi.