Menhan Curiga ada Pemufakatan Jahat di Balik Penyanderaan Berulang kali
Jumat, 11 November 2016 15:12 WIB
Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu . (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta Antara Jateng - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mencurigai kemungkinan ada pemufakatan jahat di balik penyanderaan WNI yang berulang kali terjadi.
"Gak benar, sudah saya ingatkan tiga kemarin itu jangan lagi cari ikan di sana, tempat kita khan yang lain banyak. Kenapa kok di situ sich? Jangan-jangan ada kong-kalikong (pemufakatan jahat) nich," ujarnya, Jakarta, Jumat.
Ryacudu mengatakan kecurigaan itu muncul karena meski sudah ada pemberitaan tentang WNI yang disandera dan imbauan untuk berhati-hati melaut tetap saja terjadi aksi penculikan.
"Kalau mungkin, khan berkali-kali ke sana khan curiga saya dong. Orang di sana sudah pasti disandera kok ke sana ke sana," tuturnya.
Terkait penyanderaan WNI, pemerintah pasti akan membela warganya dan berusaha untuk menyelamatkan warga yang disandera.
"(Pemerintah) Pasti membela, tapi dongkol juga tuh, itu-itu aja kok. Lo jangan ke situ, ketiban batu ke situ biarin kepala lo ketiban batu kepala lo bagaimana? Kita yang ngobatinnya khan, begitu. Jewer aja," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengimbau para WNI berprofesi pelaut di perairan Sabah, Malaysia tidak melaut hingga kondisi kondusif, usai penculikan terhadap dua orang kapten kapal di kawasan tersebut.
Dua WNI diculik saat sedang menangkap ikan di wilayah terumbu Pengarus Perairan Kertam sekitar 13-15 mil laut dari muara Kuala Kinabatangan Negeri Sabah, Malaysia.
Keduanya adalah La Utu bin La Raali dari kapal SSK 00520F dan La Hadi bin La Adi dari kapal SN 1154/4F. Mereka berasal dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
"Gak benar, sudah saya ingatkan tiga kemarin itu jangan lagi cari ikan di sana, tempat kita khan yang lain banyak. Kenapa kok di situ sich? Jangan-jangan ada kong-kalikong (pemufakatan jahat) nich," ujarnya, Jakarta, Jumat.
Ryacudu mengatakan kecurigaan itu muncul karena meski sudah ada pemberitaan tentang WNI yang disandera dan imbauan untuk berhati-hati melaut tetap saja terjadi aksi penculikan.
"Kalau mungkin, khan berkali-kali ke sana khan curiga saya dong. Orang di sana sudah pasti disandera kok ke sana ke sana," tuturnya.
Terkait penyanderaan WNI, pemerintah pasti akan membela warganya dan berusaha untuk menyelamatkan warga yang disandera.
"(Pemerintah) Pasti membela, tapi dongkol juga tuh, itu-itu aja kok. Lo jangan ke situ, ketiban batu ke situ biarin kepala lo ketiban batu kepala lo bagaimana? Kita yang ngobatinnya khan, begitu. Jewer aja," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengimbau para WNI berprofesi pelaut di perairan Sabah, Malaysia tidak melaut hingga kondisi kondusif, usai penculikan terhadap dua orang kapten kapal di kawasan tersebut.
Dua WNI diculik saat sedang menangkap ikan di wilayah terumbu Pengarus Perairan Kertam sekitar 13-15 mil laut dari muara Kuala Kinabatangan Negeri Sabah, Malaysia.
Keduanya adalah La Utu bin La Raali dari kapal SSK 00520F dan La Hadi bin La Adi dari kapal SN 1154/4F. Mereka berasal dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ahok Curiga Isu Pembatasan Motor 1 Mei Terkait Upaya Mendatangkan Massa May Day
25 April 2016 11:25 WIB, 2016
Reklamasi Pantai Jakarta, Ahok Curiga Pengembang "Main" dengan DPRD DKI
03 April 2016 7:48 WIB, 2016
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017