Ketua DPR Merasa Terpukul Korban Bom Gereja Samarinda masih Balita
Senin, 14 November 2016 17:04 WIB
Ketua DPR RI Ade Komarudin (ANTARA News/Try Reza Essra)
Jakarta Antara Jateng - Ketua DPR, Ade Komarudin, mengutuk keras peristiwa teror bom molotov di Gereja Oikumene Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur yang terjadi pada Minggu (13/11).
"Kita terpukul betul karena itu anak-anak yang wafat, yang merupakan masa depan bangsa. DPR mengutuk keras peristiwa itu. Yang tak berdosa terkena akibatnya," katanya, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin.
Seorang balita perempuan, Intan Olivia Marbun (2,5 tahun), akhirnya meninggal dunia akibat luka bakar dan keracunan asap bom itu.
Komaruddin menekankan, kekuatan bangsa harus dikerahkan untuk memberantas masalah terorisme, termasuk narkoba dan korupsi yang merupakan musuk besar Indonesia.
"Dapat dipastikan ini teroris. Kekuatan bangsa harus dikerahkan untuk memberantas hal itu tanpa henti. Ini yang harus diwaspadai kita semua," kata politisi Partai Golongan Karya ini.
Ia mengatakan, terorisme bukan hanya masalah Indonesia, tetapi masalah global yang juga terjadi di berbagai belahan dunia.
"Yang pasti, negara ini tidak boleh terlalu longgar terhadap semua pendatang baik yang masuk maupun yang keluar. Itu yang harus kita waspadai ketaatan kepada peraturan perundang-undangan terkait imigrasi," kata dia.
"Kita terpukul betul karena itu anak-anak yang wafat, yang merupakan masa depan bangsa. DPR mengutuk keras peristiwa itu. Yang tak berdosa terkena akibatnya," katanya, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin.
Seorang balita perempuan, Intan Olivia Marbun (2,5 tahun), akhirnya meninggal dunia akibat luka bakar dan keracunan asap bom itu.
Komaruddin menekankan, kekuatan bangsa harus dikerahkan untuk memberantas masalah terorisme, termasuk narkoba dan korupsi yang merupakan musuk besar Indonesia.
"Dapat dipastikan ini teroris. Kekuatan bangsa harus dikerahkan untuk memberantas hal itu tanpa henti. Ini yang harus diwaspadai kita semua," kata politisi Partai Golongan Karya ini.
Ia mengatakan, terorisme bukan hanya masalah Indonesia, tetapi masalah global yang juga terjadi di berbagai belahan dunia.
"Yang pasti, negara ini tidak boleh terlalu longgar terhadap semua pendatang baik yang masuk maupun yang keluar. Itu yang harus kita waspadai ketaatan kepada peraturan perundang-undangan terkait imigrasi," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017