Orang yang Berada dalam Pernikahan Cenderung Selamat dari Stroke
Kamis, 15 Desember 2016 9:35 WIB
- (Wikimedia Commons/Christoper Michel)
Jakarta Antara Jateng - Para pakar menyimpulkan bahwa orang yang berada dalam pernikahan stabil membuat mereka cenderung selamat dari stroke.
Studi menemukan bahwa memiliki pasangan untuk merawat saat “sehat dan sakit†meningkatkan peluang kelangsungan hidup hingga 71 persen.
Sekitar 150.000 orang terkena stroke tiap tahun di Inggris. Seperempatnya meninggal pada tahun yang sama, setengah yang selamat memiliki cacat seumur hidup, termasuk lumpuh, masalah bicara dan perubahan kepribadian.
Di AS, lebih dari 795.000 orang terkena stroke tiap tahun, 130.000 meninggal, satu dari 20 orang.
Sejauh mana mereka bisa sembuh, dan kemungkinan untuk bertahan hidup dalam jangka panjang, sangat bergantung pada perawatan yang baik, rehabilitasi dan dukungan pascastroke.
Para ahli di Duke University, North Carolina, menduga alasan utama orang yang menikah cenderung dalam kondisi lebih baik pascastroke adalah karena ada yang merawat mereka.
Para peneliti melacak 2.351 orang selama rata-rata lima tahun setelah sakit stroke, ternyata mereka yang menikah dan belum pernah menikah lagi saat stroke punya kecenderungan 71 persen selamat ketimbang mereka yang lajang.
Namun, mereka juga menemukan bahwa orang yang pernikahannya tidak harmonis, atau bercerai, punya kecenderungan lebih kecil untuk bertahan hidup.
Studi menemukan bahwa memiliki pasangan untuk merawat saat “sehat dan sakit†meningkatkan peluang kelangsungan hidup hingga 71 persen.
Sekitar 150.000 orang terkena stroke tiap tahun di Inggris. Seperempatnya meninggal pada tahun yang sama, setengah yang selamat memiliki cacat seumur hidup, termasuk lumpuh, masalah bicara dan perubahan kepribadian.
Di AS, lebih dari 795.000 orang terkena stroke tiap tahun, 130.000 meninggal, satu dari 20 orang.
Sejauh mana mereka bisa sembuh, dan kemungkinan untuk bertahan hidup dalam jangka panjang, sangat bergantung pada perawatan yang baik, rehabilitasi dan dukungan pascastroke.
Para ahli di Duke University, North Carolina, menduga alasan utama orang yang menikah cenderung dalam kondisi lebih baik pascastroke adalah karena ada yang merawat mereka.
Para peneliti melacak 2.351 orang selama rata-rata lima tahun setelah sakit stroke, ternyata mereka yang menikah dan belum pernah menikah lagi saat stroke punya kecenderungan 71 persen selamat ketimbang mereka yang lajang.
Namun, mereka juga menemukan bahwa orang yang pernikahannya tidak harmonis, atau bercerai, punya kecenderungan lebih kecil untuk bertahan hidup.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SuperApp BYOND by BSI Resmi Diluncurkan! Hadirkan Layanan Komprehensif yang Semakin Nyaman & Aman Diakses
11 November 2024 20:03 WIB
Terpopuler - GAYA HIDUP
Lihat Juga
Hanya Butuhkan 50 Dolar Singapura, Ade dapat Jutaan Dolar dari Bandara Changi
16 January 2017 12:57 WIB, 2017