Kadin: UMKM Kota Semarang Harus Naik Kelas Agar Mampu Bersaing di Tingkat Global
Rabu, 18 Januari 2017 7:32 WIB
Kadin (antaranews)
Semarang, ANTARA JATENG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Semarang, Jawa Tengah harus naik kelas agar mampu menghadapi persaingan di tingkat global.
"Selama ini yang terjadi ketika ada pameran yang berskala nasional bahkan internasional, hanya UMKM itu-itu saja yang dilibatkan, itulah mengapa UMKM sulit naik kelas," kata Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrasmara di Semarang, Rabu.
Padahal, jumlah UMKM di Kota Semarang sangat banyak. Bahkan yang khusus dibina oleh Kadin mencapai 11.700 UMKM.
"Dengan kondisi seperti ini, UMKM yang ada di 'grade' A akan terus berada di level itu karena pasarnya semakin luas, sedangkan yang ada di 'grade' B dan C sulit berkembang," katanya.
Sementara itu, Arnaz mengakui dari sisi eksternal kondisi ekonomi pada saat ini kurang mendukung sektor industri di dalam negeri, salah satunya adalah masih menurunnya permintaan ekspor dari pasar luar negeri.
Terkait hal itu, Arnaz berharap para pelaku UMKM tidak banyak mengeluh tetapi lebih banyak mencari solusi dengan difasilitasi oleh pemerintah, salah satunya adalah bagaimana meningkatkan kualitas produk dengan didukung kemudahan perizinan dari pemerintah.
Dalam hal ini, menurut dia, pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur khususnya yang berhubungan dengan kemudahan operasional industri maupun UMKM.
"Selama upaya ini 'on the track', jangankan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, untuk realisasi pertumbuhan ekonomi 7 persen pun bisa kita raih," katanya.
Di sisi lain, jika pemerintah memberikan semakin banyak kemudahan, Arnaz optimistis jumlah UMKM di Kota Semarang akan semakin banyak. Untuk diketahui, pada tahun ini Kadin menargetkan adanya pertumbuhan jumlah UMKM sebesar 2 persen.
"Selama ini yang terjadi ketika ada pameran yang berskala nasional bahkan internasional, hanya UMKM itu-itu saja yang dilibatkan, itulah mengapa UMKM sulit naik kelas," kata Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrasmara di Semarang, Rabu.
Padahal, jumlah UMKM di Kota Semarang sangat banyak. Bahkan yang khusus dibina oleh Kadin mencapai 11.700 UMKM.
"Dengan kondisi seperti ini, UMKM yang ada di 'grade' A akan terus berada di level itu karena pasarnya semakin luas, sedangkan yang ada di 'grade' B dan C sulit berkembang," katanya.
Sementara itu, Arnaz mengakui dari sisi eksternal kondisi ekonomi pada saat ini kurang mendukung sektor industri di dalam negeri, salah satunya adalah masih menurunnya permintaan ekspor dari pasar luar negeri.
Terkait hal itu, Arnaz berharap para pelaku UMKM tidak banyak mengeluh tetapi lebih banyak mencari solusi dengan difasilitasi oleh pemerintah, salah satunya adalah bagaimana meningkatkan kualitas produk dengan didukung kemudahan perizinan dari pemerintah.
Dalam hal ini, menurut dia, pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur khususnya yang berhubungan dengan kemudahan operasional industri maupun UMKM.
"Selama upaya ini 'on the track', jangankan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, untuk realisasi pertumbuhan ekonomi 7 persen pun bisa kita raih," katanya.
Di sisi lain, jika pemerintah memberikan semakin banyak kemudahan, Arnaz optimistis jumlah UMKM di Kota Semarang akan semakin banyak. Untuk diketahui, pada tahun ini Kadin menargetkan adanya pertumbuhan jumlah UMKM sebesar 2 persen.
Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Kadin: UMKM Kota Semarang Harus Naik Kelas Agar Mampu Bersaing di Tingkat Global
18 January 2017 7:32 WIB, 2017
BPJS Ketenagakerjaan Berikan Pelatihan dan Sertifikasi Pekerja Konstruksi
27 September 2016 16:43 WIB, 2016