
Bank Jateng siap perluas layanan hingga ke desa untuk dukung UMKM

Kudus (ANTARA) - Bank Jateng segera memperluas layanan hingga ke desa untuk memasyarakatkan digitalisasi transaksi serta mendukung perkembangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
"Sesuai permintaan dari Bupati Kudus Sam'ani Intakoris, tentu kami siap menindaklanjuti (memperluas layanan)," kata Pelaksana tugas Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro Kudus, Selasa.
Sebelumnya, Bank Jateng juga memiliki "Laku Pandai" yang nantinya bisa digunakan oleh BUMDes di desa-desa.
Program "Laku Pandai" adalah singkatan dari "Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif", yaitu program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyediakan layanan perbankan dan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen), didukung dengan teknologi informasi.
Program bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang belum terlayani oleh layanan perbankan tradisional, terutama di daerah yang terpencil atau memiliki akses terbatas ke kantor bank.
Guna perluasan layanan perbankan hingga ke desa-desa, imbuh dia segera mempersiapkan pengembangan infrastrukturnya.
Laku Pandai, kata dia, bisa melayani semua transaksi sehingga masyarakat di pedesaan semakin dimudahkan dan didekatkan.
"Termasuk program digitalisasi seperti halnya yang digaungkan Pemkab Kudus, kami juga turut serta membantu meningkatkan pertumbuhannya, termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.
Pemkab Kudus juga sudah mengupayakan semua penarikan retribusi daerah secara digital, sehingga Bank Jateng juga membantu mempersiapkan infrastrukturnya.
Digitalisasi yang diterapkan, mulai dari retribusi pasar, parkir, rusunawa, hingga menggandeng 123 desa untuk implementasi transaksi non tunai.
"Bahkan, terdapat 95 pedagang yang telah menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Bank Jateng sebagai sistem pembayaran," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan layanan Bank Jateng karena selama ini sangat membantu program pemerintah daerah, termasuk acara-acara besar yang melibatkan masyarakat.
"Bank Jateng milik kita bersama, jadi harus tumbuh bersama dan kita siap mendukung sepenuhnya," ujarnya.
Program digitalisasi yang dicanangkan untuk semua retribusi daerah, kata dia, sudah hampir menyeluruh, sehingga nantinya juga akan ada evaluasi sebelum dan sesudah diberlakukan program digitalisasi.
"Kami tentu ingin mengetahui efektivitas digitalisasi layanan agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah," ujarnya.
Ia juga mengajak Bank Jateng ikut serta melakukan penghapusan praktik pinjaman online (pinjol) ilegal dengan membangun kepercayaan terhadap masyarakat sehingga lebih memilih Bank Jateng sebagai solusi pembiayaan mikro yang aman dan terpercaya.
"Kami ingin masyarakat tidak terjerat pinjol. Bank Jateng harus hadir sebagai alternatif yang mudah, terukur, dan tidak membebani," katanya.
Baca juga: Bank Jateng Kudus siapkan Rp1,7 miliar untuk penukaran uang baru
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025