Semarang Raih Penghargaan Kota Berkinerja Tinggi
Rabu, 26 April 2017 19:58 WIB
Ribuan warga dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat memadati kawasan Tugu Muda dan Lawang Sewu saat malam pergantian tahun di Semarang, Jateng. (FOTO ANTARA/R. Rekotomo)
Semarang, ANTARA JATENG - Kota Semarang mendapatkan penghargaan sebagai kota berkinerja tinggi yang dinilai oleh Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.
"Ada lebih 900 indikator yang dijadikan penilaian kota berkinerja tinggi," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang Achyani di Semarang, Rabu.
Semarang, merupakan salah satu dari 10 kota, 10 kabupaten, dan enam provinsi peraih penghargaan yang diserahkan pada peringatan Hari Otonomi Daerah XXI yang berlangsung di Alun-Alun Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (25/4).
Penghargaan diserahkan oleh Menko Polhukam Wiranto, didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang mewakili wali kota.
Achyani menjelaskan Semarang mendapatkan penilaian terbaik dalam Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD).
"Kalau indikatornya, antara lain laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, informasi keuangan daerah, laporan kinerja instansi pemerintah daerah, dan lainnya, seperti kebijakan, kelembagaan," katanya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengharapkan penghargaan itu bisa mendorong seluruh aparatur Pemerintah Kota Semarang untuk mengevaluasi kinerja selama ini.
"Artinya, hal-hal yang kurang segera diperbaiki. Ke depan, bekerja lebih giat dalam melayani masyarakat dengan berbagai urusan yang memang menjadi tanggung jawab pemerintah," katanya.
Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi itu, mengatakan pesan Presiden RI Joko Widodo pada Hari Otonomi Daerah harus direspons seluruh jajaran Pemkot Semarang dengan pelayanan cepat, mudah, dan pasti.
Selain itu, ia berharap penghargaan itu juga berimbas dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, apalagi sudah ada berbagai program unggulan di berbagai bidang sejak 2016-2017.
"Seperti kampung tematik yang menyulap kawasan kumuh menjadi destinasi wisata dengan berbagai tema, kredit dengan bunga sangat rendah, yakni Kredit Wibawa untuk membantu UMKM," katanya.
Kemudian, penataan pedagang di beberapa pasar tradisional yang terus digencarkan, hingga penataan kawasan Kota Lama agar diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 2020.
"Ada lebih 900 indikator yang dijadikan penilaian kota berkinerja tinggi," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang Achyani di Semarang, Rabu.
Semarang, merupakan salah satu dari 10 kota, 10 kabupaten, dan enam provinsi peraih penghargaan yang diserahkan pada peringatan Hari Otonomi Daerah XXI yang berlangsung di Alun-Alun Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (25/4).
Penghargaan diserahkan oleh Menko Polhukam Wiranto, didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang mewakili wali kota.
Achyani menjelaskan Semarang mendapatkan penilaian terbaik dalam Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD).
"Kalau indikatornya, antara lain laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, informasi keuangan daerah, laporan kinerja instansi pemerintah daerah, dan lainnya, seperti kebijakan, kelembagaan," katanya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengharapkan penghargaan itu bisa mendorong seluruh aparatur Pemerintah Kota Semarang untuk mengevaluasi kinerja selama ini.
"Artinya, hal-hal yang kurang segera diperbaiki. Ke depan, bekerja lebih giat dalam melayani masyarakat dengan berbagai urusan yang memang menjadi tanggung jawab pemerintah," katanya.
Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi itu, mengatakan pesan Presiden RI Joko Widodo pada Hari Otonomi Daerah harus direspons seluruh jajaran Pemkot Semarang dengan pelayanan cepat, mudah, dan pasti.
Selain itu, ia berharap penghargaan itu juga berimbas dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, apalagi sudah ada berbagai program unggulan di berbagai bidang sejak 2016-2017.
"Seperti kampung tematik yang menyulap kawasan kumuh menjadi destinasi wisata dengan berbagai tema, kredit dengan bunga sangat rendah, yakni Kredit Wibawa untuk membantu UMKM," katanya.
Kemudian, penataan pedagang di beberapa pasar tradisional yang terus digencarkan, hingga penataan kawasan Kota Lama agar diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 2020.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB