Setya Novanto Hargai Usulan Ical soal cawapres Golkar
Selasa, 23 Mei 2017 15:31 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (ANTARA /M Agung Rajasa)
Jakarta, ANTARA JATENG - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto
mengatakan sangat menghargai usulan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar
Aburizal Bakrie atau Ical soal bakal calon wakil presiden untuk
dipasangkan dengan calon presiden usulan Partai Golkar yakni Joko
Widodo.
"Soal usulan cawapres yang disampaikan Pak Ical akan dibicarakan, tapi keputusannya akan diserahkan kepala calon presiden yang telah ditetapkan," kata Setya Novanto di lokasi rapat pimpinan nasional (Rapimnas) II Partai Golkar, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
Menurut Novanto, usulan bakal bakal calon wakil presiden itu prinsipnya adalah figur yang memiliki kesamaan pandang dan sikap atau "chemistry" dengan calon presiden.
Kesamaan pandang dan sikap tersebut, kata dia, tentunya dalam konteks untuk pembangunan bangsa dan negara.
"Kalau antara calon presiden dan calon wakil presiden ada chemistry-nya, Insya Allah kepemimpinannya dapat berjalan lancar," katanya.
Ketika ditanya, apa kriteria figur bakal calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Joko Widodo, Novanto mengatakan, belum ada.
Bicara soal kriteria calon wakil presiden, menurut Novanto, harus sangat hati-hati dan menyerahkan hal tersebut kepada Joko Widodo.
"Saya secara pribadi ingin agar calon presiden itu yang terbaik dan pilihan calon wakil presiden juga yang terbaik," kataya.
Novanto menegaskan, Partai Golkar tidak ingin mempengaruhi pilihan Joko Widodo sebagai calon presiden pada pemiu 2019.
"Bagi Partai Golkar yang utama adalah, selamat dan meraih perolehan suara optimal pada pemilu 2019. Saya harapkan Partai Golkar jadi kekuatan yang bekerja sama dengan pemerintah," katanya.
Novanto menambahkan, dirinya menghargai usulan Aburizal Bakrie, tapi akan mempercayakan kepada Joko Widodo untuk memilih pasangannya yang cocok dan terbaik.
"Soal usulan cawapres yang disampaikan Pak Ical akan dibicarakan, tapi keputusannya akan diserahkan kepala calon presiden yang telah ditetapkan," kata Setya Novanto di lokasi rapat pimpinan nasional (Rapimnas) II Partai Golkar, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
Menurut Novanto, usulan bakal bakal calon wakil presiden itu prinsipnya adalah figur yang memiliki kesamaan pandang dan sikap atau "chemistry" dengan calon presiden.
Kesamaan pandang dan sikap tersebut, kata dia, tentunya dalam konteks untuk pembangunan bangsa dan negara.
"Kalau antara calon presiden dan calon wakil presiden ada chemistry-nya, Insya Allah kepemimpinannya dapat berjalan lancar," katanya.
Ketika ditanya, apa kriteria figur bakal calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Joko Widodo, Novanto mengatakan, belum ada.
Bicara soal kriteria calon wakil presiden, menurut Novanto, harus sangat hati-hati dan menyerahkan hal tersebut kepada Joko Widodo.
"Saya secara pribadi ingin agar calon presiden itu yang terbaik dan pilihan calon wakil presiden juga yang terbaik," kataya.
Novanto menegaskan, Partai Golkar tidak ingin mempengaruhi pilihan Joko Widodo sebagai calon presiden pada pemiu 2019.
"Bagi Partai Golkar yang utama adalah, selamat dan meraih perolehan suara optimal pada pemilu 2019. Saya harapkan Partai Golkar jadi kekuatan yang bekerja sama dengan pemerintah," katanya.
Novanto menambahkan, dirinya menghargai usulan Aburizal Bakrie, tapi akan mempercayakan kepada Joko Widodo untuk memilih pasangannya yang cocok dan terbaik.
Pewarta : Riza Harahap
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Setya Novanto pelesiran di Padalarang, ini yang dilakukan Kanwil Hukum dan HAM Jabar
15 June 2019 8:00 WIB, 2019
Fahri Menilai KPK Bertindak Sembrono dengan Membocorkan SPPD Novanto
07 November 2017 14:48 WIB, 2017
Setya Novanto Selalu Bantah Pertanyaan Hakim Saat jadi Saksi Andi Narogong
03 November 2017 13:07 WIB, 2017