Semarang, ANTARA JATENG - Komisi V DPR melakukan kunjungan kerja ke Basarnas Kantor SAR Semarang untuk mengetahui secara mendalam soal jatuhnya helikopter milik institusi itu di Temanggung, Jawa Tengah, pada Minggu (2/7).

Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis yang memimpin langsung kunjungan kerja tersebut di Semarang, Senin, mengatakan ada beberapa hal yang harus didalami berkaitan dengan musibah itu.

"Kami ingin mendalami beberapa informasi, seperti kondisi cuaca saat itu, dan penghargaan yang diberikan kepada anggota penyelamat yang meninggal ini," kata politikus Partai Gerindra tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, hadir pula pihak dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Air Navigation (Air Nav) Cabang Semarang.

Menurut Fary, kondisi cuaca saat kejadian masih menjadi pertanyaan mengingat BMKG telah dikucuri anggaran untuk pembelian berbagai peralatan berkaitan dengan prakiraan cuaca.

Sementara itu, Deputi Bidang Potensi Basarnas Marsda Dody Trisunu mengatakan helikopter jenis Dauphin yang jatuh tersebut dalam kondisi siap terbang.

Heli tersebut, lanjut dia, disiagakan di tol darurat Gringsing selama arus mudik dan balik Lebaran 2017.

"Heli mendapat perintah mengangkut tim penyelamat untuk membantu proses evakuasi kejadian letusan kawah Sileri di Dieng," katanya.

Heli tersebut diperintahkan ke Dieng untuk membantu jika sewaktu-waktu diperlukan evakuasi melalui udara terhadap letusan Kawah Sileri.

Selain itu, lanjut Dody, keempat anggota Basarnas yang gugur tersebut memiliki kualifikasi untuk melakukan penyelamatan dengan menggunakan helikopter.

Sebelumnya, helikopter jenis Dauphin milik Basarnas dilaporkan terjatuh di Kabupaten Temanggung.

Heli berwarna orange tersebut disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Heli tersebut rencananya bertolak ke Banjarnegara untuk membantu proses evakuasi korban letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng.