Brebes, ANTARA JATENG - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dr. Dewi Aryani, M.Si. memberikan bantuan bibit tanaman jamu-jamuan untuk pelaku usaha jamu gendong dan racikan se-Kabupaten Brebes yang hadir pada sosialisasi terkait dengan peningkatan kualitas pejual jamu tradisional.

Di hadapan peserta sosialisasi di Hotel Gran Dian Brebes, Selasa, Dewi Aryani (DeAr) yang tampil sebagai narasumber utama kegiatan tersebut menegaskan bahwa jamu berkhasiat merawat, mencegah, dan mengobati sekaligus memulihkan.

Hadir pada acara tersbeut, sejumlah pejabat Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Brebes, serta para kepala desa di Kabupaten Brebes.

DeAr yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah IX (Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal) mengatakan bahwa dirinya mendorong agar usaha jamu gendong dan usaha jamu racikan dapat menjadi ujung tombak dalam melestarikan budaya Indonesia.

DeAr berharap masyarakat menjadi lebih cinta produk jamu, di samping memahami pula aspek-aspek yang terkait, mulai dari persiapan, pembuatan, hingga cara penggunaannya harus aman dan bebas bahan kimia. Hal ini agar jamu yang merupakan obat alami asli warisan nenek moyang Indonesia dapat terjaga kelestariannya. Oleh karena itu,  perlu membentuk paguyuban sebagai bentuk pelestariannya.

Dengan demikian, menurut DeAr, akan lebih mudah bagi pemerintah pusat hingga daerah memberikan pembinaan dan saling memberi dukungan. Apalagi, di wilayah pantura Brebes, Tegal, dan sekitarnya sosialisasi budaya minum jamu masih harus diperluas lagi.

Banyak sekali wilayah yang bisa diberdayakan potensinya sebagai pusat tanaman bahan-bahan jamu tradisional. Peningkatan nilai ekonominya juga harus didorong sehingga para pelaku usaha jamu gendong dan racikan dapat meningkat kesejahteraannya.

Seperti pepatah There are Things that Money Can’t Buy, di antara hal-hal yang tak tertukar dengan harta seberapa pun banyak itu adalah kesehatan.

"Harapan kita, apa pun yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan harusnya bukan hal yang sulit untuk dipasarkanm, termasuk penggunaan jamu ini.Terlebih lagi, kini dunia kesehatan modern cukup gencar memberikan edukasi penggunaan obat-obatan kimia secara rasional," kata DeAr.

Menurut DeAr, seharusnya produsen jamu bisa ikut memanfaatkan momen ini dan menawarkan jamu sebagai alternatif utama dalam merawat, mencegah, mengobati, serta memulihkan kesehatan.

DeAr juga menjelaskan bahwa jamu-jamuan memiliki kemampuan yang hampir setara dengan efek obat-obatan kimiawi dengan satu kelebihan yang menonjol, yaitu jamu-jamuan memiliki efek samping yang jauh lebih ringan. "Tentu saja hal ini bisa dicapai dengan memperhatikan betul-betul sisi higienis dan takaran,” kata DeAr.