Jepara, ANTARA JATENG - Terumbu karang di Perairan Laut Jepara, Jawa Tengah, mulai diminati wisatawan setelah upaya nelayan melakukan transplantasi atau penyambungan terumbu karang di perairan setempat membuahkan hasil.

"Kami memang masih merintis destinasi wisata baru yang lokasinya berada kawasan Pulau Panjang Jepara, setelah transplantasi terumbu karang mulai mendatangkan berbagai jenis ikan," kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Jogoloyo Jepara Mustain di Jepara, Selasa.

Untuk sementara, kata dia, wisatawan yang berminat dari kalangan komunitas yang memang ditawarkan untuk mengunjungi destinasi wisata baru dengan "snorkeling" atau selam permukaan.

Ia berharap, lewat mereka destinasi wisata baru tersebut akan ikut dipromosikan ke sesama teman komunitas.

Jenis ikan yang mulai muncul di antara terumbu karang tersebut, kata dia, cukup banyak, di antaranya ada ikan badut, kete-kete, serta berbagai jenis ikan hias.

Untuk keperluan "snorkeling", katanya, sudah disediakan peralatannya, termasuk pemandunya dari kalangan nelayan sendiri.

"Pemandu wisata `snorkeling` sudah mengantongi setifikat, sehingga keahliannya tidak diragukan lagi dalam melakukan `snorkeling`," ujarnya.

Ia mencatat, ada empat anggota Pokwaswas Jogoloyo yang mengikuti pelatihan "snorkeling" dan sudah mengantongi sertifikat sehingga layak menjadi pemandu.

Untuk kedalaman air yang menjadi objek wisata bawah laut, kata dia, berkisar 2,5 meter hingga 5 meter.

Selain menyediakan wisata bawah laut, katanya, wisatawan juga bisa memancing ikan karena disediakan peralatan memancing.

"Kami juga menyiapkan kamera khusus untuk pengambilan gambar di dalam air, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir akan melewatkan momen spesial tersebut karena sudah disediakan kamera," ujarnya.

Wisatawan yang berkunjung, kata dia, juga ikut diedukasi terkait pentingnya menjaga terumbu karang.

Untuk kegiatan transplantasi atau penyambungan terumbu karang, kata dia, masih terus dilanjutkan dengan menggandeng sejumlah pihak yang memang peduli dengan kelestarian terumbu karang.

Ia mencatat, sudah puluhan unit transplantasi terumbu karang yang dilakukan sejak tahun 2012 hingga sekarang.

Untuk melakukan transplantasi terumbu karang, para nelayan yang tergabung dalam Pokmaswas Jogoloyo membuat media dengan bahan cor semen yang dibentuk untuk memudahkan pertumbuhan terumbu karang.

Selanjutnya, media cor tersebut dicarikan ekosistem acropora untuk diikatkan pada media transplantasi.

Dengan adanya kegiatan transplantasi itu, dia berharap, bisa mengembalikan kehidupan terumbu karang, karena membaiknya terumbu karang juga bisa meningkatkan produktivitas perikanan.

Terumbu karang juga menjadi tempat berkembang biaknya ikan, sehingga ketika terjaga dengan baik maka pendapatan nelayan juga berpotensi meningkat.