Temanggung, ANTARA JATENG - Peranakan ikan uceng hasil pemijahan buatan Balai Penelitian dan Pengembangan Budi Daya Ikan Air Tawar Bogor bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan dikembalikan dengan ditebar ke sungai.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung M. Hadi di Temanggung, Jumat, mengatakan hasil penelitian itu nantinya bisa dibudidayakan masyarakat.

"Hasil budi daya tersebut nantinya sebagian bisa kami beli untuk program `restocking` dan kami kembalikan lagi ke sungai untuk menambah populasi ikan uceng di sungai. Kalau sekarang sebagian besar uceng itu hasil tangkap, belum ada upaya `restocking`," katanya.

Ia mengatakan harga ikan uceng tetap stabil dan tidak pernah turun, yakni Rp250 ribu hingga Rp300 ribu per kilogram, untuk uceng goreng. Harga uceng mentah Rp70 ribu per kilogram dan mentah hidup Rp100 ribu per kilogram.

Ia mengatakan ikan uceng yang menjadi salah satu ciri khas Temanggung itu selalu diburu masyarakat, khususnya pecinta kuliner.

Hadi mengatakan ke depan ikan uceng akan didaftarkan untuk mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM.

"Kami baru siapkan dokumen untuk mengusulkan dapat sertifikat IG tersebut," katanya.

Ia menuturkan kalau dokumen tahun ini selesai, mudah-mudahan pada 2018 sertifikat IG sudah turun.

Ia mengatakan melalui IG diharapkan kerja sama antara Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung dengan Kementerian Kelauatan Perikanan ada hasilnya sehingga Temanggung mempunyai hak paten.

"Ikan uceng ini hanya ada di Pulau Jawa dan tersebar di beberapa daerah, tetapi di daerah lain belum sampai ke budi daya," katanya.