Universitas Prasetiya Mulya Bidik Calon "entrepreneur" Semarang
Senin, 16 Oktober 2017 22:25 WIB
Direktur Universitas Prasetiya Mulya Harold P Hutabarat memberikan paparan mengenai program pembelajaran di universitas tersebut, saat "media launcheon" Universitas Prasetiya Mulya, di Semarang, Senin (16/10) (Foto: ANTARAJATENG.COM/Zuhdiar Laeis)
Semarang, ANTARA JATENG - Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta, membidik calon-calon "entrepreneur" muda dari Semarang untuk berkuliah di perguruan tinggi yang berorientasi kental dengan pengembangan bisnis tersebut.
"Begini, kami memang sudah ada sejak 1982 sebagai sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) sebelum bertransformasi sebagai universitas pada 2016," kata Direktur Universitas Prasetiya Mulya Harold P. Hutabarat di Semarang, Senin.
Hal tersebut diungkapkannya di sela "media launcheon" Universitas Prasetiya Mulya di Semarang sekaligus menyampaikan "Info Session and Admission Test 2017" yang akan digelar secara "roadshow" di tujuh kota di Indonesia.
Harold mengatakan bahwa perguruan tinggi tersebut sudah menelurkan banyak sekali alumni yang tersebar di berbagai daerah. Akan tetapi, selama ini kebanyakan pendaftar memang berada di Jakarta, yakni 85 persen dari total pendaftar.
"Ya, karena tesnya dilakukan di Jakarta. Dari kota-kota lain ada juga yang datang ke Jakarta. Namun, keberagamannya `kan tidak terlalu kelihatan. Makanya, kami `roadshow` ke daerah-daerah, seperti Semarang," katanya.
Menurut dia, keberagaman mahasiswa dari berbagai daerah tentunya membuat diskusi pembelajaran bisnis menjadi lebih hidup karena tantangan-tantangan bisnis yang dihadapi di masing-masing daerah pasti berbeda.
Untuk Semarang, dia menargetkan setidaknya ada 70 mahasiswa yang bisa lolos seleksi dari 100 pendaftar sebab seleksinya memang ketat yang tidak hanya berdasarkan nilai rapor ataupun lulusan sekolah tertentu.
"Kemarin, ada 15 peserta dari Semarang ada yang datang ke Jakarta untuk tes. Ini kami datang ke Semarang. Rencananya, pada hari Sabtu (21/10) ada info session dan tesnya atau admission test pada hari Minggu (29/10)," katanya.
Sejauh ini, Harold mengatakan belum ada rencana Universitas Prasetiya Mulya untuk membuka cabang di beberapa kota, seperti dilakukan beberapa perguruan tinggi, tetapi lebih memilih menjaring ke daerah-daerah.
Universitas Prasetiya Mulia yang berada di Jakarta, kata dia, memiliki dua fakultas, yakni Prasetiya Mulya Business School dan School of Applied Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
"Untuk sekolah bisnis memiliki delapan jurusan, sementara STEM mempunyai enam jurusan. Selain menjadi wirausahawan atau pengusaha, banyak alumnus kami yang sudah bekerja di berbagai perusahaan," katanya.
Selain Semarang, kata dia, "Info Session and Admission Test 2017" rencananya digelar Universitas Prasetiya Mulya di enam kota lain, yakni Malang, Bandung, Palembang, Lampung, Pontianak, dan Makassar.
Dalam setiap angkatan, Universitas Prasetiya Mulya menerima sekitar 700 orang dari total 3.128 mahasiswa dari seluruh angkatan. Pada tahun ini ditargetkan bisa menerima setidaknya 1.000 mahasiswa baru.
"Begini, kami memang sudah ada sejak 1982 sebagai sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) sebelum bertransformasi sebagai universitas pada 2016," kata Direktur Universitas Prasetiya Mulya Harold P. Hutabarat di Semarang, Senin.
Hal tersebut diungkapkannya di sela "media launcheon" Universitas Prasetiya Mulya di Semarang sekaligus menyampaikan "Info Session and Admission Test 2017" yang akan digelar secara "roadshow" di tujuh kota di Indonesia.
Harold mengatakan bahwa perguruan tinggi tersebut sudah menelurkan banyak sekali alumni yang tersebar di berbagai daerah. Akan tetapi, selama ini kebanyakan pendaftar memang berada di Jakarta, yakni 85 persen dari total pendaftar.
"Ya, karena tesnya dilakukan di Jakarta. Dari kota-kota lain ada juga yang datang ke Jakarta. Namun, keberagamannya `kan tidak terlalu kelihatan. Makanya, kami `roadshow` ke daerah-daerah, seperti Semarang," katanya.
Menurut dia, keberagaman mahasiswa dari berbagai daerah tentunya membuat diskusi pembelajaran bisnis menjadi lebih hidup karena tantangan-tantangan bisnis yang dihadapi di masing-masing daerah pasti berbeda.
Untuk Semarang, dia menargetkan setidaknya ada 70 mahasiswa yang bisa lolos seleksi dari 100 pendaftar sebab seleksinya memang ketat yang tidak hanya berdasarkan nilai rapor ataupun lulusan sekolah tertentu.
"Kemarin, ada 15 peserta dari Semarang ada yang datang ke Jakarta untuk tes. Ini kami datang ke Semarang. Rencananya, pada hari Sabtu (21/10) ada info session dan tesnya atau admission test pada hari Minggu (29/10)," katanya.
Sejauh ini, Harold mengatakan belum ada rencana Universitas Prasetiya Mulya untuk membuka cabang di beberapa kota, seperti dilakukan beberapa perguruan tinggi, tetapi lebih memilih menjaring ke daerah-daerah.
Universitas Prasetiya Mulia yang berada di Jakarta, kata dia, memiliki dua fakultas, yakni Prasetiya Mulya Business School dan School of Applied Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
"Untuk sekolah bisnis memiliki delapan jurusan, sementara STEM mempunyai enam jurusan. Selain menjadi wirausahawan atau pengusaha, banyak alumnus kami yang sudah bekerja di berbagai perusahaan," katanya.
Selain Semarang, kata dia, "Info Session and Admission Test 2017" rencananya digelar Universitas Prasetiya Mulya di enam kota lain, yakni Malang, Bandung, Palembang, Lampung, Pontianak, dan Makassar.
Dalam setiap angkatan, Universitas Prasetiya Mulya menerima sekitar 700 orang dari total 3.128 mahasiswa dari seluruh angkatan. Pada tahun ini ditargetkan bisa menerima setidaknya 1.000 mahasiswa baru.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Jokowi minta perwira muda TNI-Polri siap hadapi ancaman teknologi
26 July 2023 10:10 WIB, 2023
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB