Pemerintah Dorong UMKMTerapkan APIK
Kamis, 19 Oktober 2017 18:37 WIB
Seminar UMKM di Kantor BI Solo (Foto: ANTARAJATENG.COM/Aris Wasita Widiastuti)
Solo, ANTARA JATENG - Pemerintah mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah menerapkan aplikasi pencatatan informasi keuangan (APIK) agar dapat mengetahui dan mengevaluasi kinerja atau kondisi perkembangan usahanya masing-masing.
"Kami mendorong pelaku usaha dapat menerapkan APIK dalam membuat laporan keuangan. Langkah ini dapat dilakukan oleh pelaku UMKM yang bergerak di sektor jasa, perdagangan, pertanian, maupun manufaktur," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto pada seminar "UMKM Kuat, Negara Berdaulat" di Kantor BI Solo, Kamis.
Bandoe Widiarto mengatakan bahwa aplikasi tersebut dapat diunduh melalui google playstore. Dengan aplikasi tersebut UMKM dapat dengan mudah dan praktis dalam menyusun laporan keuangan.
"Selanjutnya, dengan laporan keuangan yang baik dan tertata bisa memudahkan pelaku usaha ketika ingin melakukan pengajuan pembiayaan kepada perbankan untuk meningkatkan kapasitas usaha UMKM," katanya.
Menurut dia, APIK akan mengurangi "assymetric information" atau data yang tidak sesuai yang diperoleh perbankan untuk selanjutnya bisa dijadikan dasar dalam menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada pelalu UMKM.
"Dengan keuangan yang teratur juga dapat membantu perbankan dalam menganalisa kelayakan calon debitur UMKM yang akan dibiayai," katanya.
Ia mengimbau pelaku usaha agar mengikuti perkembangan teknologi untuk memperkuat daya saing UMKM itu sendiri.
"Teknologi tidak bisa dilawan. Agar bisa maju dan berkembang, UMKM harus bersinergi dan memanfaatkan kelebihan dalam berjualan. Perusahaan jangan hanya bertahan dengan cara-cara konvensional," katanya.
Menurut dia, perkembangan teknologi digital dan sosial media pada era digital telah merevolusi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya serta telah mengubah perilaku konsumen menjadi "techno-savy" sehingga pelaku UMKM harus melakukan adaptasi dan revolusi bisnis agar tidak tergerus oleh zaman.
Pada kesempatan yang sama, CEO Bukalapak Achmad Zaky yang menjadi pembicara kunci pada acara tersebut mengatakan dalam menjalankan usahanya pelaku UMKM harus memiliki pondasi kuat dan visi yang jelas, kreatif, dan inovatif.
"Yang namanya produk dan cara berproduksi bisa ditiru, buka google atau youtube bisa membuat produk yang sama tetapi kalau kreativitas dan inovasi bisa kita lakukan terus menerus dan cepat maka tidak akan bisa ditiru dan dikejar," katanya.
"Kami mendorong pelaku usaha dapat menerapkan APIK dalam membuat laporan keuangan. Langkah ini dapat dilakukan oleh pelaku UMKM yang bergerak di sektor jasa, perdagangan, pertanian, maupun manufaktur," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto pada seminar "UMKM Kuat, Negara Berdaulat" di Kantor BI Solo, Kamis.
Bandoe Widiarto mengatakan bahwa aplikasi tersebut dapat diunduh melalui google playstore. Dengan aplikasi tersebut UMKM dapat dengan mudah dan praktis dalam menyusun laporan keuangan.
"Selanjutnya, dengan laporan keuangan yang baik dan tertata bisa memudahkan pelaku usaha ketika ingin melakukan pengajuan pembiayaan kepada perbankan untuk meningkatkan kapasitas usaha UMKM," katanya.
Menurut dia, APIK akan mengurangi "assymetric information" atau data yang tidak sesuai yang diperoleh perbankan untuk selanjutnya bisa dijadikan dasar dalam menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada pelalu UMKM.
"Dengan keuangan yang teratur juga dapat membantu perbankan dalam menganalisa kelayakan calon debitur UMKM yang akan dibiayai," katanya.
Ia mengimbau pelaku usaha agar mengikuti perkembangan teknologi untuk memperkuat daya saing UMKM itu sendiri.
"Teknologi tidak bisa dilawan. Agar bisa maju dan berkembang, UMKM harus bersinergi dan memanfaatkan kelebihan dalam berjualan. Perusahaan jangan hanya bertahan dengan cara-cara konvensional," katanya.
Menurut dia, perkembangan teknologi digital dan sosial media pada era digital telah merevolusi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya serta telah mengubah perilaku konsumen menjadi "techno-savy" sehingga pelaku UMKM harus melakukan adaptasi dan revolusi bisnis agar tidak tergerus oleh zaman.
Pada kesempatan yang sama, CEO Bukalapak Achmad Zaky yang menjadi pembicara kunci pada acara tersebut mengatakan dalam menjalankan usahanya pelaku UMKM harus memiliki pondasi kuat dan visi yang jelas, kreatif, dan inovatif.
"Yang namanya produk dan cara berproduksi bisa ditiru, buka google atau youtube bisa membuat produk yang sama tetapi kalau kreativitas dan inovasi bisa kita lakukan terus menerus dan cepat maka tidak akan bisa ditiru dan dikejar," katanya.
Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024