PSA Beri Opel Waktu 100 Hari untuk Bangkit
Kamis, 9 November 2017 14:58 WIB
Opel (reuters)
Frankfurt, ANTARA JATENG- Grup otomotif raksasa Prancis, PSA, yang baru
mengakuisisi merek Opel tengah menyiapkan "rencana radikal" yang akan
disusun dalam 100 hari ke depan guna membangkitkan kembali Opel di pasar
otomotif setelah mereka mengalami kerugian.
PSA yang menaungi Peugeot dan Citroen, langsung memberikan tugas kepada kepala eksekutif Opel, Michael Lohscheller, untuk merampungkan strategi dalam 100 hari untuk membawa Opel kembali menghasilkan keuntungan.
PSA merupakan produsen mobil terbesar kedua di Eropa setelah Volkswagen. Mereka membeli Opel dan merek dagang Inggris, Vauxhall, dari raksasa AS General Motors seharga 1,3 miliar euro (Rp20,3 triliun) pada Agustus lalu.
Lohscheller bersama pimpinan PSA, Carlos Tavares, secara bersama-sama akan mempresentasikan "rencana masa depan" di kantor Opel di Ruesselsheim. Para karyawan Opel sangat menanti hasil pertemuan kedua petinggi, karena akan menentukan nasib mereka di pabrik mobil itu.
(Baca: Akusisi Opel dan Vauxhall, PSA jadi grup otomotif terbesar kedua)
Merugi sejak 1999, Opel-Vauxhall berharap bisa mencapai titik impas pada tahun 2019 dan mencatat keuntungan pada tahun 2020, menurut surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) dilansir AFP, Kamis.
Opel-Vauxhall mempekerjakan sekitar 38.000 orang di Eropa, sekitar setengah dari jumlah itu berada di Jerman.
Pekerja memang telah diberi tahu bahwa status karyawan mereka aman sampai tahun 2018 guna menghormati kesepakatan yang ada, namun PSA tidak menjanjikan lebih dari tanggal tersebut.
Pakar industri dan direktur pusat penelitian CAR Jerman, Ferdinand Dudenhoeffer, memperkirakan reorganisasi Opel-Vauxhall akan merumahkan sekitar 6.000 pekerja guna menyesuaikan dengan produktivitas PSA.
Surat kabar FAZ, yang tidak mengutip sumbernya, mengatakan rencana restrukturisasi tersebut menunjukkan bahwa PSA ingin menarik Opel dengan memotong biaya tenaga kerja dan membatasi tumpang tindih pekerjaan dalam grup PSA, sambil berfokus pada teknologi baru dan mobil ramah lingkungan, demikian AFP.
PSA yang menaungi Peugeot dan Citroen, langsung memberikan tugas kepada kepala eksekutif Opel, Michael Lohscheller, untuk merampungkan strategi dalam 100 hari untuk membawa Opel kembali menghasilkan keuntungan.
PSA merupakan produsen mobil terbesar kedua di Eropa setelah Volkswagen. Mereka membeli Opel dan merek dagang Inggris, Vauxhall, dari raksasa AS General Motors seharga 1,3 miliar euro (Rp20,3 triliun) pada Agustus lalu.
Lohscheller bersama pimpinan PSA, Carlos Tavares, secara bersama-sama akan mempresentasikan "rencana masa depan" di kantor Opel di Ruesselsheim. Para karyawan Opel sangat menanti hasil pertemuan kedua petinggi, karena akan menentukan nasib mereka di pabrik mobil itu.
(Baca: Akusisi Opel dan Vauxhall, PSA jadi grup otomotif terbesar kedua)
Merugi sejak 1999, Opel-Vauxhall berharap bisa mencapai titik impas pada tahun 2019 dan mencatat keuntungan pada tahun 2020, menurut surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) dilansir AFP, Kamis.
Opel-Vauxhall mempekerjakan sekitar 38.000 orang di Eropa, sekitar setengah dari jumlah itu berada di Jerman.
Pekerja memang telah diberi tahu bahwa status karyawan mereka aman sampai tahun 2018 guna menghormati kesepakatan yang ada, namun PSA tidak menjanjikan lebih dari tanggal tersebut.
Pakar industri dan direktur pusat penelitian CAR Jerman, Ferdinand Dudenhoeffer, memperkirakan reorganisasi Opel-Vauxhall akan merumahkan sekitar 6.000 pekerja guna menyesuaikan dengan produktivitas PSA.
Surat kabar FAZ, yang tidak mengutip sumbernya, mengatakan rencana restrukturisasi tersebut menunjukkan bahwa PSA ingin menarik Opel dengan memotong biaya tenaga kerja dan membatasi tumpang tindih pekerjaan dalam grup PSA, sambil berfokus pada teknologi baru dan mobil ramah lingkungan, demikian AFP.
Pewarta : Alviansyah P
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY sama KPU beri santunan petugas KPPS yang wafat
06 December 2024 21:52 WIB
"World Athletics Label" pacu Bank Jateng BorMar 2024 beri rasa aman pelari
26 November 2024 17:13 WIB
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017