Wabup Batang Jenguk Bayi Kembar Tiga
Senin, 20 November 2017 16:31 WIB
Wakil Bupati Batang, Suyono menjenguk bayi kembar tiga di RSUD Batang, Senin (20/11/2017). (Foto: ANTARAJATENG.COM/Kutnadi)
Batang, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengapresiasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batang dalam upaya menangani persalinan tiga bayi kembar dengan kondisi prematur secara normal atau tanpa melalui operasi.
Wakil Bupati Batang, Suyono saat menjenguk 3 bayi kembar di RSUD Batang, Senin, mengatakan bahwa saat ini pemkab sedang menyosialisasikan program menekan angka kematian bayi dan ibu hamil pada warga agar selalu memeriksakan kandungannya ke rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
"Angka kematian bayi dan ibu hamil masih relatif cukup tinggi sehingga kami mengapresiasi terhadap RSUD Batang yang telah mampu menangani persalinan 3 bayi kembar secara normal," katanya.
Direktur RSUD Batang, Junaedi Wibawa mengatakan tiga bayi kembar tersebut merupakan buah hati pasangan suami-istri, Supardi (26) dengan Sri Devi (23), warga Desa Bakalan, Kecamatan Kandeman.
Tiga bayi tersebut, kata dia, berjenis kelamin laki-laki dengan masing-masing memiliki berat badan 800 gram dan panjang 35 sentimeter, 1.500 gram dengan panjang 37 sentimeter, dan 1.300 gram dengan panjang tubuh 35 sentimeter.
"Saat ini, tiga bayi itu masih mendapat perawatan intensif oleh RSUD karena kondisinya masih belum stabil. Tiga bayi itu kini masih dimasukan dalam inkubator dengan dibantu alat pernafasan," katanya.
Ia yang didampingi dokter anak, Evi Susanti mengatakan tiga bayi kembar itu diperkirakan harus menjalani perawatan inap selama 1 bulan hingga 1,5 bulan karena saat ini kondisi kesehatan paru-paru bayi belum normal.
"Yang jelas, kami masih harus merawat tiga bayi kembar itu hingga kondisi kesehatan terutama paru-paru berfungsi dengan baik. Kami memprsilakan orang tua bayi sudah bisa pulang ke rumahnya. Akan tetapi, 3 bayi itu harus masih mendapatkan perawatan sehingga belum boleh dibawa pulang," katanya.
Wakil Bupati Batang, Suyono saat menjenguk 3 bayi kembar di RSUD Batang, Senin, mengatakan bahwa saat ini pemkab sedang menyosialisasikan program menekan angka kematian bayi dan ibu hamil pada warga agar selalu memeriksakan kandungannya ke rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
"Angka kematian bayi dan ibu hamil masih relatif cukup tinggi sehingga kami mengapresiasi terhadap RSUD Batang yang telah mampu menangani persalinan 3 bayi kembar secara normal," katanya.
Direktur RSUD Batang, Junaedi Wibawa mengatakan tiga bayi kembar tersebut merupakan buah hati pasangan suami-istri, Supardi (26) dengan Sri Devi (23), warga Desa Bakalan, Kecamatan Kandeman.
Tiga bayi tersebut, kata dia, berjenis kelamin laki-laki dengan masing-masing memiliki berat badan 800 gram dan panjang 35 sentimeter, 1.500 gram dengan panjang 37 sentimeter, dan 1.300 gram dengan panjang tubuh 35 sentimeter.
"Saat ini, tiga bayi itu masih mendapat perawatan intensif oleh RSUD karena kondisinya masih belum stabil. Tiga bayi itu kini masih dimasukan dalam inkubator dengan dibantu alat pernafasan," katanya.
Ia yang didampingi dokter anak, Evi Susanti mengatakan tiga bayi kembar itu diperkirakan harus menjalani perawatan inap selama 1 bulan hingga 1,5 bulan karena saat ini kondisi kesehatan paru-paru bayi belum normal.
"Yang jelas, kami masih harus merawat tiga bayi kembar itu hingga kondisi kesehatan terutama paru-paru berfungsi dengan baik. Kami memprsilakan orang tua bayi sudah bisa pulang ke rumahnya. Akan tetapi, 3 bayi itu harus masih mendapatkan perawatan sehingga belum boleh dibawa pulang," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ada Gatotkaca kembar bersihkan Tirtonadi di Hari Perhubungan Nasional 2023
16 September 2023 6:00 WIB, 2023
Pemkab Magelang kaji kerja sama kota kembar dengan Distrik Rupandehi Nepal
12 September 2023 21:32 WIB, 2023
Wali Kota Magelang apresiasi rencana pembentukan Kota Kembar Magelang-Tula
18 November 2021 21:31 WIB, 2021
Polresta Surakarta kerja sama Kementerian Agama tangani kasus pengrusakan makam Cemoro Kembar
23 June 2021 8:05 WIB, 2021