Sabuk Pantai Pekalongan Tuntas pada Desember 2017
Senin, 27 November 2017 12:31 WIB
Ilustrasi. Sebuah alat berat mengeruk lumpur di kawasan Pantai Slamaran, Pekalongan, Jawa Tengah ((ANTARA FOTO/Pradita Utama)
Pekalongan, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menjanjikan perbaikan sabuk pantai atau tanggul penahan ombak dengan sistem "geotube" di Kelurahan Bandengan selesai akhir Desember 2017.
Kepala Seksi Pengendalian Banjir Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Sartono di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sabuk pantai yang jebol sepanjang beberapa meter tersebut kini semakin parah karena tergenang rob.
"Perbaikan sabuk pantai itu sudah kita rencanakan. Oleh karena, kami berjanji sabuk pantai itu dapat selesai akhir tahun ini," katanya.
Jebolnya tanggul yang terbuat dari "geotube" dan "sand bag" berupa tumpukan karung berisi pasir itu, kata dia, mencapai sekitar 10 meter sehingga kondisi itu makin memperparah genangan rob yang melanda permukiman sekitar.
Ia mengatakan perbaikan sabuk pantai itu tidak hanya pada kerusakan "revitment" di pesisir Kelurahan Bandengan melainkan juga pada sejumlah titik lain yang mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan bervariasi.
"Ada beberapa titik yang karungnya mengalami kerusakan. Itu sudah kita inventarisasi dan akan ditutup semua. Masih ada waktu sekitar satu bulan untuk perbaikan sabuk pantai," katanya.
Warga Kelurahan Bandengan, Muslikin (37) mengatakan jika kerusakan sabuk pantai tidak segera diperbaiki maka dikhawatirkan penahan ombak yang jebol akan bertambah banyak dan memperparah genangan rob di permukiman penduduk.
"Selama dua pekan terakhir, dari yang sebelumnya jebol pada satu titik kini menjadi dua titik. Dampaknya, air laut masuk ke permukiman penduduk hingga sejauh hampir dua kilometer," katanya.
Kepala Seksi Pengendalian Banjir Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, Sartono di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sabuk pantai yang jebol sepanjang beberapa meter tersebut kini semakin parah karena tergenang rob.
"Perbaikan sabuk pantai itu sudah kita rencanakan. Oleh karena, kami berjanji sabuk pantai itu dapat selesai akhir tahun ini," katanya.
Jebolnya tanggul yang terbuat dari "geotube" dan "sand bag" berupa tumpukan karung berisi pasir itu, kata dia, mencapai sekitar 10 meter sehingga kondisi itu makin memperparah genangan rob yang melanda permukiman sekitar.
Ia mengatakan perbaikan sabuk pantai itu tidak hanya pada kerusakan "revitment" di pesisir Kelurahan Bandengan melainkan juga pada sejumlah titik lain yang mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan bervariasi.
"Ada beberapa titik yang karungnya mengalami kerusakan. Itu sudah kita inventarisasi dan akan ditutup semua. Masih ada waktu sekitar satu bulan untuk perbaikan sabuk pantai," katanya.
Warga Kelurahan Bandengan, Muslikin (37) mengatakan jika kerusakan sabuk pantai tidak segera diperbaiki maka dikhawatirkan penahan ombak yang jebol akan bertambah banyak dan memperparah genangan rob di permukiman penduduk.
"Selama dua pekan terakhir, dari yang sebelumnya jebol pada satu titik kini menjadi dua titik. Dampaknya, air laut masuk ke permukiman penduduk hingga sejauh hampir dua kilometer," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tiga remaja tenggelam di Pantai Wagir Indah Cilacap belum ditemukan Basarnas
02 October 2024 12:16 WIB
"Relpi Tour de Panti dan Pantai" inisiatif kreatif Relawan Kilang Pertamina Cilacap dalam berbagi
20 September 2024 16:17 WIB