KSOP Cilacap Keluarkan Peringatan Dini Keselamatan Pelayaran
Senin, 27 November 2017 13:36 WIB
Ilustrasi--Puluhan kapal nelayan ditambatkan di sekitar perairan Segara Anakan, Cilacap, untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Sumarwoto)
Cilacap, ANTARA JATENG - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Cilacap mengeluarkan peringatan dini keselamatan pelayaran terkait dengan munculnya bibit siklon tropis 95S di perairan selatan Jawa Tengah.
"Peringatan dini tersebut akan kami kirimkan ke agen-agen pelayaran," kata Kepala Seksi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai KSOP Cilacap M. Amin saat dihubungi Antara di Cilacap, Senin.
Ia mengatakan peringatan dini tersebut bukan berisi larangan berlayar melainkan imbauan agar berhati-hati karena nakhoda yang lebih tahu situasi di lapangan.
Dia mengatakan nakhoda akan memberikan informasi mengenai kondisi cuaca di alur pelayaran yang dilewati.
"Nakhoda akan menginformasikan ke navigasi dan selanjutnya diinformasikan kepada kami," jelasnya.
Khusus untuk tongkang yang hendak kembali ke Kalimantan untuk mengambil muatan berupa batu bara, pihaknya tidak akan memberangkatkannya karena rentan terhadap gelombang tinggi.
Kendati demikian, dia mengakui jika kadang agen maupun pemilik tongkang berupaya mengejar pesanan sehingga memaksa untuk berangkat.
"Kalau sudah begitu, kami memberi pelayanan dan imbauan. Kalau dari nakhoda informasinya valid (tinggi gelombang empat meter, red.), kami tidak berangkatkan tapi kalau dia tetap memaksa, kami meminta surat pernyataan kepada nakhoda bahwa segala sesuatu itu tanggung jawab nakhoda," katanya.
Selain itu, kata dia, ketika dalam perjalanan menghadapi cuaca yang tidak bagus, nakhoda harus berlindung ke daerah terdekat yang aman.
Disinggung mengenai kemungkinan ada keterlambatan kedatangan tongkang pengangkut batu bara dari Kalimantan ke Cilacap, Amin mengatakan hingga saat ini belum ada yang terlambat.
"Kami pun belum menerima informasi mengenai kemungkinan adanya tongkang yang berlindung di tempat aman," katanya.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui citra satelit pada Senin, pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis 95S yang muncul di perairan selatan Jawa Tengah berada di 9,0 lintang selatan dan 109,5 bujur timur atau sekitar 180 kilometer sebelah barat daya Cilacap.
Bibit siklon tropis 95S tersebut bergerak ke arah timur-timur laut dengan kecepatan 3 knots atau 6 kilometer per jam, sedangkan tekanan terendah mencapai 1.005 milibar dengan kekuatan 35 kilometer per jam atau 20 knots.
Pada Selasa (28/11), pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis 95S diprakirakan berada di sekitar 9,5 lintang selatan dan 111,0 bujur timur atau sekitar 200 kilometer sebelah selatan-tenggara Cilacap yang bergerak ke arah timur-tenggara dengan kecepatan 4 knots atau 7 kilometer per jam serta tekanan terendah mencapai 1.000 milibar dengan kekuatan 55 kilometer per jam atau 30 knots.
Bibit siklon tropis 95S berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah perairan.
Bahkan, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudera Hindia selatan Jawa Tengah.
"Peringatan dini tersebut akan kami kirimkan ke agen-agen pelayaran," kata Kepala Seksi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai KSOP Cilacap M. Amin saat dihubungi Antara di Cilacap, Senin.
Ia mengatakan peringatan dini tersebut bukan berisi larangan berlayar melainkan imbauan agar berhati-hati karena nakhoda yang lebih tahu situasi di lapangan.
Dia mengatakan nakhoda akan memberikan informasi mengenai kondisi cuaca di alur pelayaran yang dilewati.
"Nakhoda akan menginformasikan ke navigasi dan selanjutnya diinformasikan kepada kami," jelasnya.
Khusus untuk tongkang yang hendak kembali ke Kalimantan untuk mengambil muatan berupa batu bara, pihaknya tidak akan memberangkatkannya karena rentan terhadap gelombang tinggi.
Kendati demikian, dia mengakui jika kadang agen maupun pemilik tongkang berupaya mengejar pesanan sehingga memaksa untuk berangkat.
"Kalau sudah begitu, kami memberi pelayanan dan imbauan. Kalau dari nakhoda informasinya valid (tinggi gelombang empat meter, red.), kami tidak berangkatkan tapi kalau dia tetap memaksa, kami meminta surat pernyataan kepada nakhoda bahwa segala sesuatu itu tanggung jawab nakhoda," katanya.
Selain itu, kata dia, ketika dalam perjalanan menghadapi cuaca yang tidak bagus, nakhoda harus berlindung ke daerah terdekat yang aman.
Disinggung mengenai kemungkinan ada keterlambatan kedatangan tongkang pengangkut batu bara dari Kalimantan ke Cilacap, Amin mengatakan hingga saat ini belum ada yang terlambat.
"Kami pun belum menerima informasi mengenai kemungkinan adanya tongkang yang berlindung di tempat aman," katanya.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui citra satelit pada Senin, pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis 95S yang muncul di perairan selatan Jawa Tengah berada di 9,0 lintang selatan dan 109,5 bujur timur atau sekitar 180 kilometer sebelah barat daya Cilacap.
Bibit siklon tropis 95S tersebut bergerak ke arah timur-timur laut dengan kecepatan 3 knots atau 6 kilometer per jam, sedangkan tekanan terendah mencapai 1.005 milibar dengan kekuatan 35 kilometer per jam atau 20 knots.
Pada Selasa (28/11), pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis 95S diprakirakan berada di sekitar 9,5 lintang selatan dan 111,0 bujur timur atau sekitar 200 kilometer sebelah selatan-tenggara Cilacap yang bergerak ke arah timur-tenggara dengan kecepatan 4 knots atau 7 kilometer per jam serta tekanan terendah mencapai 1.000 milibar dengan kekuatan 55 kilometer per jam atau 30 knots.
Bibit siklon tropis 95S berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah perairan.
Bahkan, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudera Hindia selatan Jawa Tengah.
Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
10 November 2024 13:55 WIB
Pertiwi Kilang Cilacap ingatkan pentingnya keluarga visioner dukung produktivitas perusahaan
04 November 2024 9:39 WIB
Cegah abrasi sungai di Jeruklegi, Kilang Pertamina Cilacap salurkan 1.000 mangrove
24 October 2024 6:34 WIB