Pemblokiran Akses Tol Batang-Pemalang Diminta Dihentikan
Selasa, 5 Desember 2017 17:33 WIB
Aksi pemblokiran akses jalan menuju Tol Batang-Pemalang di Desa Masin, Kecamatan Warungasem, Batang, Jawa Tengah. (Foto; ANTARAJATENG.COM/Kutnadi)
Batang, ANTARA JATENG - Masyarakat meminta pemblokiran akses jalan menuju lokasi proyek tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, dihentikan karena merugikan banyak orang.
Sejumlah pengguna jalan lain di Batang, Selasa, mengatakan bahwa pemblokiran akses jalan menuju Tol Pemalang-Batang yang berlangsung selama dua hari terakhir ini berdampak luas terhadap aktivitas warga yang masih menggantungkan jasa angkutan umum.
"Aksi blokir yang dilakukan oleh warga Desa Masin merugikan masyarakat atau pengguna jalan. Kami yang bekerja di sebuah perusahaan tekstil yang setiap harinya dijemput oleh bus perusahaan terpaksa kini harus membawa sepeda motor sendiri padahal biasanya dijemput oleh bus perusahaan," kata Wawan.
Kepala Desa Masin, Sugiyanto mengatakan pemerintah desa sudah melakukan pendekatan dengan warga desa agar membuka akses jalan karena PT Waskita Karya selaku kontraktor proyek tol Pemalang-Batang sudah memenuhi beberapa tuntutan warga.
Sejumlah tuntutan warga Desa Masin itu, kata dia, antara lain pemasangan lampu penerangan pada jalan akses menuju lokasi proyek, perbaikan pemeliharaan jalan yang rusak, dan rencana mempekerjakan warga desa sebagai petugas K3, serta pemberian biaya pemakaman terhadap korban meninggal dunia,selamatan selama tujuh hari, dan santunan.
"Saat ini, memang warga sudah membuka sebagian jalan yang diblokir itu sehingga hanya mobil pribadi yang bisa melintas jalan itu. Adapun, untuk jenis truk belum diperbolehkan lewat hingga tujuh hari ke depan," katanya.
Perwakilan Humas PT Wasikita Karya Pemalang-Batang Toll Road (PBTR), Joni Tea mengatakan bahwa pada intinya perusahaan telah menyepakati beberapa tuntutan yang diajukan oleh warga Desa Masin.
"Tuntutan warga sudah siap kami penuhi. Bahkan, kami mendesak pada Kepala Desa Masin yang diberi kewenangan untuk membuat rencana anggaran belanja (RAB) pemeliharaan jalan agar secepatnya diajukan ke PT Waskita agar bisa secepatnya selesai," katanya.
Kepala Proyek jalan Tol Pemalang-Batang, Supriono melalui siaran persnya mengatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, menyampaikan rasa empati dan duka yang mendalam kepada korban beserta keluarga sehubungan dengan kejadian kecelakaan dump truk yang mengakibatkan jatuhnya satu orang korban jiwa, pada Minggu (3/12).
"PT Waskita Karya, juga telah berkoordinasi dengan Polres Batang menangani masalah ini. Saat ini pun sedang dilakukan investigasi secara internal maupun oleh kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa itu," katanya.
Ia mengatakan atas kejadian ini, PTWaskita telah melakukan penanganan terhadap jenazah korban dan pemakaman serta santunan.
"Selain itu, kami juga memproses jaminan asuransi Jasa Raharja. Manajemen PT Waskita Karya sangat menyesal atas kejadian itu dan untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan termasuk membantu proses pemakaman," katanya.
Sejumlah pengguna jalan lain di Batang, Selasa, mengatakan bahwa pemblokiran akses jalan menuju Tol Pemalang-Batang yang berlangsung selama dua hari terakhir ini berdampak luas terhadap aktivitas warga yang masih menggantungkan jasa angkutan umum.
"Aksi blokir yang dilakukan oleh warga Desa Masin merugikan masyarakat atau pengguna jalan. Kami yang bekerja di sebuah perusahaan tekstil yang setiap harinya dijemput oleh bus perusahaan terpaksa kini harus membawa sepeda motor sendiri padahal biasanya dijemput oleh bus perusahaan," kata Wawan.
Kepala Desa Masin, Sugiyanto mengatakan pemerintah desa sudah melakukan pendekatan dengan warga desa agar membuka akses jalan karena PT Waskita Karya selaku kontraktor proyek tol Pemalang-Batang sudah memenuhi beberapa tuntutan warga.
Sejumlah tuntutan warga Desa Masin itu, kata dia, antara lain pemasangan lampu penerangan pada jalan akses menuju lokasi proyek, perbaikan pemeliharaan jalan yang rusak, dan rencana mempekerjakan warga desa sebagai petugas K3, serta pemberian biaya pemakaman terhadap korban meninggal dunia,selamatan selama tujuh hari, dan santunan.
"Saat ini, memang warga sudah membuka sebagian jalan yang diblokir itu sehingga hanya mobil pribadi yang bisa melintas jalan itu. Adapun, untuk jenis truk belum diperbolehkan lewat hingga tujuh hari ke depan," katanya.
Perwakilan Humas PT Wasikita Karya Pemalang-Batang Toll Road (PBTR), Joni Tea mengatakan bahwa pada intinya perusahaan telah menyepakati beberapa tuntutan yang diajukan oleh warga Desa Masin.
"Tuntutan warga sudah siap kami penuhi. Bahkan, kami mendesak pada Kepala Desa Masin yang diberi kewenangan untuk membuat rencana anggaran belanja (RAB) pemeliharaan jalan agar secepatnya diajukan ke PT Waskita agar bisa secepatnya selesai," katanya.
Kepala Proyek jalan Tol Pemalang-Batang, Supriono melalui siaran persnya mengatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, menyampaikan rasa empati dan duka yang mendalam kepada korban beserta keluarga sehubungan dengan kejadian kecelakaan dump truk yang mengakibatkan jatuhnya satu orang korban jiwa, pada Minggu (3/12).
"PT Waskita Karya, juga telah berkoordinasi dengan Polres Batang menangani masalah ini. Saat ini pun sedang dilakukan investigasi secara internal maupun oleh kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa itu," katanya.
Ia mengatakan atas kejadian ini, PTWaskita telah melakukan penanganan terhadap jenazah korban dan pemakaman serta santunan.
"Selain itu, kami juga memproses jaminan asuransi Jasa Raharja. Manajemen PT Waskita Karya sangat menyesal atas kejadian itu dan untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan termasuk membantu proses pemakaman," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Daniel Johan raih gelar doktor, angkat digitalisasi pertanian tingkatkan akses bagi petani
11 September 2024 21:34 WIB
Permudah akses wisata, Pesta Wisata Nusantaratour kembali sebar diskon di Semarang
29 August 2024 10:44 WIB