Semarang, ANTARA JATENG - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono terpilih kembali menjadi Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Diponegoro Semarang dalam Musyawarah Nasional IX IKA Undip.

     Sosok kelahiran Rembang, 16 September 1955 itu terpilih sebagai Ketua Umum IKA Undip Periode 2017-2022 setelah memenangi suara terbanyak dari kedua pesaingnya dalam munas tersebut, yakni Ahmad Muqowan dan Setyo Maharso.

     Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima ANTARA JATENG, Rabu, Maryono mengantongi sebanyak 15 suara, Ahmad Muqowan sebanyak sembilan suara, dan Setyo Maharso lima suara, tetapi kemudian keduanya melimpahkan suara kepada Maryono.

     "Saya berterima kasih kepada Pak Muqowam dan Pak Maharso yang telah melimpahkan suara kepada saya. Saya siap menjalankan amanah kembali menjadi ketua umum," katanya, usai ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum IKA Undip.

     Maryono merupakan tokoh perbankan Indonesia yang sejak Desember 2012 menjabat sebagai Dirut BTN, sebelumnya pernah menjabat sebagai Dirut Bank Mutiara yang berhasil dibawanya keluar dari kondisi bank tidak sehat menjadi bank sehat.

     Lulus sebagai sarjana ekonomi Undip pada 1981, Maryono mengawali kariernya di perbankan di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada 1983, kemudian Bank Mandiri, hingga mengantarkannya sekarang ini memimpin BTN.

     "Ke depan, kami akan melakukan 'upgrading' kepada seluruh anggota alumni yang akan dijadikan dasar sinergi antaralumni. Kedua, bagaimana sinergi untuk melakukan kerja sama dan yang lebih produktif untuk almamater," tegasnya.

     Sementara itu, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama mengatakan munas kali ini membuktikan sinergi alumni untuk negeri yang mengartikan antaralumni bersatu padu dan bahu membahu untuk menyumbangkan karya terbaiknya untuk negeri.

     "Semua itu juga terkait dengan Undip karena mereka sebagai alumni. Bagaimana sinergitas mereka dengan Undip untuk pengurus yang lalu yang sudah berjalan secara positif. Ke depan, sinergitas juga harus ditingkatkan," katanya.

     Tak kalah penting, kata Guru Besar Fakultas Hukum Undip itu, bagaimana upaya alumni agar mahasiswa Undip yang berasal dari golongan tidak mampu tetap bisa berkuliah, dengan bantuan beasiswa yang banyak sekali.