Peringati HPN, warga-PWI Kota Magelang prosesi "Warta Wijaya"
Kamis, 8 Februari 2018 16:01 WIB
Ketua PWI Kota Magelang Adidaya Perdana (kiri) berpidato di "Panggung Mbengung" Kali Kota dalam peringatan HPN 2018 yang digarap Padepokan Gunung Tidar, Kamis (8/2). (Foto: Hari Atmoko)
Magelang (Antaranews Jateng) - Padepokan Gunung Tidar bekerja sama dengan wartawan tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia Kota Magelang, Jawa Tengah, menggelar prosesi "Warta Wijaya" dalam memperingati Hari Pers Nasional 2018 di daerah itu, Kamis.
Prosesi puluhan orang dengan iringan tabuhan sejumlah perangkat gamelan dan rebana ditandai jalan kaki melewati jalan-jalan di Kampung Potrosaran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Warga, pelajar sejumlah sekolah, mahasiswa Universitas Tidar Kota Magelang, dan wartawan dalam acara yang digarap Pimpinan Padepokan Gunung Tidar Es Wibowo itu membawa tandu berisi buku dan properti kamera dalam prosesi.
Prosesi melewati Kali Kota di kampung setempat berakhir di bawah bekas menara sirine yang dikenal sebagai "Panggung Mbengung", di atas sungai yang membelah Kota Magelang itu.
Wibowo yang juga penyair dan Budiyono, pemerhati seni budaya yang juga dosen Untidar kemudian melakukan performa "Jamasan Panggung Mbengung" untuk mendoakan para wartawan di kota tersebut agar selalu melaksanakan tugas peliputan secara profesional.
"Melalui peringatan HPN yang dikemas dalam prosesi ini mengingatkan betapa pentingnya pers era saat ini bagi pembangunan kota dan kemajuan kehidupan masyarakat. Pers membangun kehidupan yang penuh harapan dan optimistis," ujar Es Wibowo.
Dalam rangkaian kegiatan itu hadir pula antara lain Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Tengah yang juga mantan Ketua PWI Jateng Bambang Sadono, dan Ketua PWI Kota Magelang Adidaya Perdana, sertabeberapa guru dan dosen.
Pada kesempatan itu, Bambang Sadono selain berpidato tentang pers dan spirit kewartawanan juga secara simbolis menyerahkan masing-masing dua buku, "Sumpah Setyaki" (kumpulan puisi) dan "Senyum Simpul Bersama Bambang Sadono" kepada Wali Kota Sigit Widyonindito dan wartawan senior Kota Magelang Joko Suroso.
Wali Kota Sigit mengatakan pers berperan penting mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat. Berbagai informasi tentang pembangunan dan roda pemerintahan Kota Magelang yang disampaikan pers selama ini, memberikan optimisme masyarakat untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
"Ada hal dalam pemerintahan itu kurang, (pers, red.) memberikan kritik. Itu saya harapkan. Alhamdulilah kalau ada pemecahan masalahnya, jadi tidak sekadar menyampaikan (kritik, red.), tapi ada solusinya," katanya.
Pemkot Magelang mendukung kegiatan jurnalistik secara profesional yang dilakukan para wartawan yang bertugas di kota setempat.
Ketua PWI Kota Magelang Adidaya Perdana mengatakan peringatan HPN 2018 sebagai momentum wartawan berbagai media massa yang bertugas di kota itu untuk introspeksi atas aktivitas jurnalistiknya selama ini agar selanjutnya makin mampu bertugas secara profesional.
"Peringatan HPN ini bagi kami sebagai kesempatan introspeksi diri tentang tugas jurnalistik yang profesional," ujar dia.
Pemerhati seni budaya Kota Magelang Budiyono dalam orasi berjudul "Pers Berbudaya sebagai Warga Peradaban Dunia" mengemukakan tentang pentingnya pers yang bertanggung jawab dan profesional.
"Era global sekarang mewabah berita-berita, tetapi pers kita tetap konsisten dikawal dengan nilai-nilai budaya bangsa. Penting juga pers banyak melakukan peliputan budaya supaya masyarakat dan pers kita lebih bahagia dan bermartabat," katanya.
Prosesi puluhan orang dengan iringan tabuhan sejumlah perangkat gamelan dan rebana ditandai jalan kaki melewati jalan-jalan di Kampung Potrosaran, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Warga, pelajar sejumlah sekolah, mahasiswa Universitas Tidar Kota Magelang, dan wartawan dalam acara yang digarap Pimpinan Padepokan Gunung Tidar Es Wibowo itu membawa tandu berisi buku dan properti kamera dalam prosesi.
Prosesi melewati Kali Kota di kampung setempat berakhir di bawah bekas menara sirine yang dikenal sebagai "Panggung Mbengung", di atas sungai yang membelah Kota Magelang itu.
Wibowo yang juga penyair dan Budiyono, pemerhati seni budaya yang juga dosen Untidar kemudian melakukan performa "Jamasan Panggung Mbengung" untuk mendoakan para wartawan di kota tersebut agar selalu melaksanakan tugas peliputan secara profesional.
"Melalui peringatan HPN yang dikemas dalam prosesi ini mengingatkan betapa pentingnya pers era saat ini bagi pembangunan kota dan kemajuan kehidupan masyarakat. Pers membangun kehidupan yang penuh harapan dan optimistis," ujar Es Wibowo.
Dalam rangkaian kegiatan itu hadir pula antara lain Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Tengah yang juga mantan Ketua PWI Jateng Bambang Sadono, dan Ketua PWI Kota Magelang Adidaya Perdana, sertabeberapa guru dan dosen.
Pada kesempatan itu, Bambang Sadono selain berpidato tentang pers dan spirit kewartawanan juga secara simbolis menyerahkan masing-masing dua buku, "Sumpah Setyaki" (kumpulan puisi) dan "Senyum Simpul Bersama Bambang Sadono" kepada Wali Kota Sigit Widyonindito dan wartawan senior Kota Magelang Joko Suroso.
Wali Kota Sigit mengatakan pers berperan penting mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat. Berbagai informasi tentang pembangunan dan roda pemerintahan Kota Magelang yang disampaikan pers selama ini, memberikan optimisme masyarakat untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
"Ada hal dalam pemerintahan itu kurang, (pers, red.) memberikan kritik. Itu saya harapkan. Alhamdulilah kalau ada pemecahan masalahnya, jadi tidak sekadar menyampaikan (kritik, red.), tapi ada solusinya," katanya.
Pemkot Magelang mendukung kegiatan jurnalistik secara profesional yang dilakukan para wartawan yang bertugas di kota setempat.
Ketua PWI Kota Magelang Adidaya Perdana mengatakan peringatan HPN 2018 sebagai momentum wartawan berbagai media massa yang bertugas di kota itu untuk introspeksi atas aktivitas jurnalistiknya selama ini agar selanjutnya makin mampu bertugas secara profesional.
"Peringatan HPN ini bagi kami sebagai kesempatan introspeksi diri tentang tugas jurnalistik yang profesional," ujar dia.
Pemerhati seni budaya Kota Magelang Budiyono dalam orasi berjudul "Pers Berbudaya sebagai Warga Peradaban Dunia" mengemukakan tentang pentingnya pers yang bertanggung jawab dan profesional.
"Era global sekarang mewabah berita-berita, tetapi pers kita tetap konsisten dikawal dengan nilai-nilai budaya bangsa. Penting juga pers banyak melakukan peliputan budaya supaya masyarakat dan pers kita lebih bahagia dan bermartabat," katanya.
Pewarta : Maximianus Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024