Purbalingga (Antaranews Jateng) - Bupati Purbalingga Tasdi mengaku tiga investor siap menanamkan modalnya di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dengan membangun hotel berbintang di tiga lokasi berbeda.

"Pembangunan hotel tersebut menyusul realisasi dari pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja," katanya di Purbalingga, Kamis.

Ia mengatakan salah satu investor asal Jakarta akan membangun Grand Bima Hotel yang berstandar bintang tiga plus di Jalan S Parman, Purbalingga, dengan nilai investasi Rp150 miliar.

Menurut dia, peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Grand Bima Hotel rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret 2018.

Sementara di Desa Panican Kecamatan Kemangkon juga akan dibangun hotel bintang tiga oleh investor lokal berupa Suit Garden Hotel dengan nilai investasi Rp150 miliar.

"Bahkan PT Angkasa Pura juga akan membangun Hotel Angkasapura di dekat Bandara Jenderal Besar Soedirman. Selain untuk mencukupi akomodasi bagi PT Angkasa Pura, keberadaan Hotel Angkasapura juga untuk mendukung kebutuhan akomodasi bagi wisatawan, pebisnis, maupun masyarakat umum," katanya.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan dengan dimulainya pembangunan hotel menunjukkan bahwa Purbalingga makin cocok untuk tempat berinvestasi.

Menurut dia, keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman juga ikut mendongkrak iklim investasi di Purbalingga.

Selain itu, kehadiran tol Trans Jawa yang salah satu pintu keluarnya di Kabupaten Pemalang juga akan mendukung iklim investasi di Purbalingga karena daerahnya berdekatan.

Dalam kesempatan terpisah, epala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Purbalingga Jarot Sopan Riyadi mengatakan pembangunan Bandara Jendral Besar Soedirman akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Ada banyak peluang investasi dengan hadirnya Bandara Jenderal Besar Soedirman, geliat ekonomi akan makin pesat," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, industri dan perdagangan yang merupakan penghasil devisa akan makin berkembang termasuk kunjungan wisatawan dan lapangan kerja.

Berdasarkan data, di Purbalingga saat ini telah ada 24 perusahaan penanaman modal asing yang sebagian besar bergerak dalam bidang industri rambut palsu.