Semarang (Antaranews Jateng) - Dinas Perdagangan Kota Semarang bersama PT PLN melakukan pemutusan jaringan listrik di Pasar Yaik Baru Semarang seiring pembangunan yang akan segera dilakukan.

Para petugas dari Dinas Perdagangan dibantu petugas dari PLN melakukan pemutusan jaringan listrik di Pasar Yaik Baru Semarang, Kamis, sekaligus mengamankan puluhan meter listrik dan kabel.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menyebutkan pembangunan Pasar Johar baru akan dipercepat karena proyeknya sudah dilelang oleh Dinas Penataan Ruang Kota Semarang.

Pembongkaran Pasar Yaik Baru Semarang akan dilakukan pada 15 April 2018 dan hanya menyisakan kantor polisi di kawasan Johar, sementara lainnya dibongkar untuk dijadikan alun-alun dan parkir.

"Sudah dilelangkan senilai Rp50 miliar dan sudah ada pemenangnya. Mulai Kamis ini, pemenang lelang melakukan pemagaran seng di Pasar Yaik Baru. Semua pedagang sudah kami relokasi," katanya.

Ia menyebutkan setidaknya ada 700 pedagang Pasar Yaik Baru yang sudah direlokasi ke satu tempat, yakni Relokasi Sementara Pasar Johar II di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

Bagi pedagang "tiban" yang masih nekat berjualan di kawasan Pasar Yaik Baru, pihaknya tidak segan-segan melakukan penertiban berkoordinasi dengan satuan polisi pamong praja (PP).

"Kami sangat mengapresiasi kesadaran pedagang Pasar Yaik Baru untuk pindah. Kalau semakin lama mereka pindah ke relokasi kan proyeknya semakin mundur. Kami targetkan sudah rampung 2020," katanya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Rayon Johar Semarang Surahman menegaskan pedagang Pasar Yaik Baru sangat berkomitmen dalam pelaksanaan revitalisasi Pasar Johar.

Pasar Yaik Baru merupakan satu kawasan Pasar Johar Semarang yang terbagi atas beberapa pasar, seperti Pasar Kanjengan yang juga sedang dalam proses pembangunan Pasar Johar Baru.

"Kami meminta agar Dinas Perdagangan bisa memenuhi keinginan pedagang. Akses dari Jalan Jolotundo melewati MAJT Semarang harus dibuka untuk kemudahan pedagang dan masyarakat untuk menuju tempat relokasi," katanya.

Selain itu, Surahman meminta Dinas Perdagangan melakukan pendataan ulang pedagang Pasar Yaik Baru agar tidak menimbulkan persoalan ketika penempatan kembali pedagang di Pasar Johar Baru.

"Sekarang kan banyak pedagang yang berganti, misalnya konveksi jadi makanan, makanan ganti jual sembako. Kalau pedagang pancakan atau tiban bukan anggota kami. Biar diurus dinas," katanya.