Anggapan itu dikuatkan oleh hasil survei Legatum Institute yang berpusat di Inggris, menempatkan Indonesia sebagai negara Asia paling ramah, murah senyum dan mudah bersosialisasi.
“Kebiasaan masyarakat Indonesia untuk tersenyum dan menyebarkannya menjadikan senyuman sebagai perekat persaudaraan dan menyatukan bangsa di tengah adat dan budaya yang beragam,” kata Imelda Wira, Senior Brand Manager Pepsodent, di konferensi pers #SenyumSatuIndonesia di Jakarta, Jumat (4/5).
Penulis dan penyanyi Dewi Lestari berpendapat salah satu kesamaan dari masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah keramahan yang tampak lewat senyum.
Dewi terkejut ketika keramahan yang ditemuinya setiap hari tidak terasa ketika berkunjung ke negara beriklim dingin.
Kebetulan dia pergi ke sana pada musim dingin, di mana orang-orang di jalan berjalan bergegas menuju tempat di mana cuaca dingin tidak menggigit.
Boro-boro menebar senyum, kontak mata pun tidak banyak terjadi karena mereka berjalan terburu-buru.
"Pas di negara dingin saat musim dingin, sebagai orang Asia saya biasa kontak mata," kata Dewi yang berkolaborasi dengan Pepsodent membuat puisi dan lagu bertema senyum.
Fenomena yang kontras dengan Indonesia itu dikaitkan Dewi dengan cuaca tropis di mana kehangatan matahari bisa dinikmati sepanjang hari.
"Mungkin karena Indonesia negara tropis, berlimpah sinar matahari, cuaca nyaman jadi orang senang di outdoor dan banyak tersenyum," ujar Dewi.