Banyumas potensial untuk pengembangan tanaman kakao
Senin, 25 Juni 2018 11:14 WIB
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Loekas Soesanto. (dok. pribadi)
Purwokerto, 25/6 (Antara) - Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, potensial untuk pengembangan tanaman kakao, kata Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Loekas Soesanto.
"Banyumas potensial untuk pengembangan tanaman kakao berdasarkan pada kondisi iklim dan geografinya," katanya di Purwokerto, Senin.
Dia mencontohkan, wilayah di Banyumas yang potensial untuk pengembangan kakao antara lain, Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, juga Limpakuwus, Kecamatan Sumbang.
"Itu contoh wilayah yang potensial untuk pengembangan kakao karena kondisi iklim dan lokasinya yang mendukung, tanaman kakao dapat memanfaatkan lahan berbukit yang ada karena butuh ketinggian tertentu," katanya.
Untuk pengembangan tanaman kakao, kata dia, membutuhkan peran aktif dari pemerintah daerah.
"Pemda perlu terus meningkatkan sosialisasi, memberikan dukungan infrastruktur, izin, bibit, hingga teknologi pascapanen," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah juga perlu memfasilitasi jaringan pasar.
Menurut dia, tanaman kakao merupakan komoditas unggulan yang memiliki nilai jual tinggi.
"Pengembangan tanaman kakao ini bisa menguntungkan petani dan bisa berkontribusi dalam peningkatan PAD, mengingat harga jualnya yang tinggi," katanya.
Karena itu, pemda perlu terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para petani.
"Komoditas kakao perlu mendapat perhatian secara serius untuk dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat," katanya.
"Banyumas potensial untuk pengembangan tanaman kakao berdasarkan pada kondisi iklim dan geografinya," katanya di Purwokerto, Senin.
Dia mencontohkan, wilayah di Banyumas yang potensial untuk pengembangan kakao antara lain, Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, juga Limpakuwus, Kecamatan Sumbang.
"Itu contoh wilayah yang potensial untuk pengembangan kakao karena kondisi iklim dan lokasinya yang mendukung, tanaman kakao dapat memanfaatkan lahan berbukit yang ada karena butuh ketinggian tertentu," katanya.
Untuk pengembangan tanaman kakao, kata dia, membutuhkan peran aktif dari pemerintah daerah.
"Pemda perlu terus meningkatkan sosialisasi, memberikan dukungan infrastruktur, izin, bibit, hingga teknologi pascapanen," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah juga perlu memfasilitasi jaringan pasar.
Menurut dia, tanaman kakao merupakan komoditas unggulan yang memiliki nilai jual tinggi.
"Pengembangan tanaman kakao ini bisa menguntungkan petani dan bisa berkontribusi dalam peningkatan PAD, mengingat harga jualnya yang tinggi," katanya.
Karena itu, pemda perlu terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para petani.
"Komoditas kakao perlu mendapat perhatian secara serius untuk dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat," katanya.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bio Konversi dan petani kakao Batang kerja sama tingkatkan produksi
21 September 2021 19:18 WIB, 2021