Latihan di Korea Selatan, pegulat Jateng jalani seleksi
Rabu, 11 Juli 2018 18:26 WIB
Ketua Umum Pengprov PGSI Jawa Tengah Andreas Budi Wirohardjo berfoto bersama dengan beberapa anak yatim piatu di sela halalbihalal pengurus PGSI Jateng di Hotel Aston Inn Semarang, Selasa (10/7) malam. (Foto:Wisnu Adhi)
Semarang (Antaranews Jateng) - Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah mulai menyeleksi pegulat yang akan dikirim ke Seoul, Korea Selatan, untuk menjalani program latihan pada November 2018.
"Pengiriman pegulat untuk mengikuti latihan itu merupakan kerja sama kami dengan Universitas Olahraga Nasional Korea (Korean National Sport University)," kata Ketua Umum Pengprov PGSI Jateng Andreas Budi Wirohardjo di Semarang, Rabu.
Ia menjelaskan, PGSI Jateng mendapat kuota lima orang guna berlatih dan belajar ke Universitas Olahraga Nasional Korea selama satu bulan.
"Kami akan mengirim satu pelatih dan empat atlet gulat, mengenai siapa saja yang berangkat, terus kami godok," ujarnya.
Yang pasti, kata dia, pegulat dari Jateng yang akan mengikuti pelatihan di Korea Selatan itu berusia antara 18-23 tahun.
"Dengan asumsi, saat kualifikasi PON XX nanti, usia mereka telah matang. Kami sudah mencanangkan 'Emas Gulat 2020' dan semua ini berkesinambungan," katanya.
Pria yang juga menjalani bisnis di bisang logistik itu menilai, potensi pegulat muda di Jateng semakin besar.
"Ditunjang dengan program ke Korsel, kami makin optimistis, Emas Gulat 2020 bisa terwujud," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, olahraga gulat di Jateng dapat terus berkembang dengan peran dari PGSI yang terus melakukan sinergi dengan berbagai pihak.
''Pemerintah, berusaha semaksimal mungkin membangun sarana dan prasarana olaharaga, memang masih sangat terbatas, tapi kami tak patah semangat untuk memenuhi sarana tersebut,'' kata Ganjar.
"Pengiriman pegulat untuk mengikuti latihan itu merupakan kerja sama kami dengan Universitas Olahraga Nasional Korea (Korean National Sport University)," kata Ketua Umum Pengprov PGSI Jateng Andreas Budi Wirohardjo di Semarang, Rabu.
Ia menjelaskan, PGSI Jateng mendapat kuota lima orang guna berlatih dan belajar ke Universitas Olahraga Nasional Korea selama satu bulan.
"Kami akan mengirim satu pelatih dan empat atlet gulat, mengenai siapa saja yang berangkat, terus kami godok," ujarnya.
Yang pasti, kata dia, pegulat dari Jateng yang akan mengikuti pelatihan di Korea Selatan itu berusia antara 18-23 tahun.
"Dengan asumsi, saat kualifikasi PON XX nanti, usia mereka telah matang. Kami sudah mencanangkan 'Emas Gulat 2020' dan semua ini berkesinambungan," katanya.
Pria yang juga menjalani bisnis di bisang logistik itu menilai, potensi pegulat muda di Jateng semakin besar.
"Ditunjang dengan program ke Korsel, kami makin optimistis, Emas Gulat 2020 bisa terwujud," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, olahraga gulat di Jateng dapat terus berkembang dengan peran dari PGSI yang terus melakukan sinergi dengan berbagai pihak.
''Pemerintah, berusaha semaksimal mungkin membangun sarana dan prasarana olaharaga, memang masih sangat terbatas, tapi kami tak patah semangat untuk memenuhi sarana tersebut,'' kata Ganjar.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB