Ganjar minta atlet Jateng "diopeni" biar tidak pindah
Selasa, 4 September 2018 15:27 WIB
KUDUS - Sejumlah atlet panah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sedang menjalani latihan di lapangan panah di Kecamatan Bae, Kudus. Cabang olahraga Panah merupakan salah satu cabor yang berhasil lolos babak kualifikasi untuk berlaga di ajang Porprov 2018. (foto: Antarajateng.com/ Akhmad Nazaruddin Lathif)
Semarang (Antaranews Jateng) - Calon Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo meminta agar para atlet berbagai cabang olahraga yang berasal dari kabupaten/kota se-Jateng, "diopeni" agar tidak pindah daerah.
"Agar atlet tidak pindah daerah, hanya ada satu kata `diopeni`," kata Ganjar di Semarang, Selasa.
Ganjar yang besok akan dilantik sebagai Gubernur Jateng periode 2018-2023 oleh Presiden Joko Widodo itu juga meminta para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan di bidang olahraga untuk mengatur dengan baik persyaratan atlet pindah daerah.
"Yuk kita atur dengan baik syarat pindahnya seperti apa, pembinaannya seperti apa. Dalam hal ini mungkin dia tidak dibina ya boleh pindah, tapu kalau pembinaannya sudah bagus, `mbok` ya kita atur agar ada kebanggaan terhadap wilayahnya," ujarnya.
Sebagai upaya mengembangkan olahraga di Provinsi Jateng, Ganjar meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia, serta Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jateng untuk segera membuat sistem informasi olahraga.
Sistem informasi olahraga itu bertujuan memetakan potensi atlet dari berbagai cabang olahraga yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
"Kita cari apa yang kurang dari kita, apakah fasilitas infrastrukturnya, apakah sumber daya manusianya, apakah metodenya, apakah pelatihnya, apakah duitnya. Kalau peta itu bisa kita dapat kita bisa menargetkan apakah mulai dari persiapan Porprov, PON, atau event internasional lainnya," katanya.
Dengan demikian, lanjut Ganjar, semua catatan atlet bisa terukur termasuk dalam mempersiapkan anggarannya.
"Agar atlet tidak pindah daerah, hanya ada satu kata `diopeni`," kata Ganjar di Semarang, Selasa.
Ganjar yang besok akan dilantik sebagai Gubernur Jateng periode 2018-2023 oleh Presiden Joko Widodo itu juga meminta para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan di bidang olahraga untuk mengatur dengan baik persyaratan atlet pindah daerah.
"Yuk kita atur dengan baik syarat pindahnya seperti apa, pembinaannya seperti apa. Dalam hal ini mungkin dia tidak dibina ya boleh pindah, tapu kalau pembinaannya sudah bagus, `mbok` ya kita atur agar ada kebanggaan terhadap wilayahnya," ujarnya.
Sebagai upaya mengembangkan olahraga di Provinsi Jateng, Ganjar meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia, serta Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jateng untuk segera membuat sistem informasi olahraga.
Sistem informasi olahraga itu bertujuan memetakan potensi atlet dari berbagai cabang olahraga yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
"Kita cari apa yang kurang dari kita, apakah fasilitas infrastrukturnya, apakah sumber daya manusianya, apakah metodenya, apakah pelatihnya, apakah duitnya. Kalau peta itu bisa kita dapat kita bisa menargetkan apakah mulai dari persiapan Porprov, PON, atau event internasional lainnya," katanya.
Dengan demikian, lanjut Ganjar, semua catatan atlet bisa terukur termasuk dalam mempersiapkan anggarannya.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB
Pemkot Surakarta ajukan anggaran tambahan ke Wapres untuk GOR Indoor Manahan
02 November 2024 15:58 WIB