Mirna: Warga bisa kenalkan potensi Kendal di Batam
Sabtu, 24 November 2018 21:47 WIB
Bupati Kendal Mirna Anissa pada acara Pentas Seni dan Budaya Kendal di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu. (Foto: Humas Pemkab Kendal)
Semarang (Antaranews Jateng) - Bupati Kendal Mirna Anissa mengatakan bahwa warga asal Kabupaten Kendal dapat mengenalkan potensi daerahnya, di antaranya melalui pentas seni dan budaya.
Hal tersebut disampaikan Mirna di sela acara Pentas Seni dan Budaya Kendal di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu yang juga menjadi ajang silaturahmi dengan ribuan warga asal Kabupaten Kendal baik yang sudah menjadi warga Kota Batam maupun yang hanya bekerja.
Ikut dalam rombongan Wakil Ketua DPRD Kendal, Sekda Kendal, dan sejumlah kepala OPD Pemkab Kendal. Mereka menikmati pentas seni dan budaya Kendal yang menampilkan kisah babad Kabupaten Kendal dan disajikan dalam bentuk kethoprak/opera.
Mirna mengaku bahagia dengan sambutan yang meriah dan antusias oleh warga asal Kabupaten Kendal yang ada di Kota Batam.
"Kami mengucapkan terima kasih pada saudara-saudaraku sekalian yang telah menyambut kami dengan sangat baik dan ramah. Kami datang dengan membawa tim kesenian untuk menghibur warga asal Kendal yang ada di Batam. Harapan kami hal ini dapat memperkuat ikatan batin dengan tanah leluhur Kabupaten Kendal dan menjalin persatuan antar warga asal Kendal di Kota Batam ini," kata Bupati Mirna.
Pemkab Kendal, lanjut Mirna, menginginkan dapat bekerja sama dengan warga asal Kendal di Batam dan terutama Pemerintah Kota Batam untuk ikut mempromosikan produk-produk dan potensi asal Kabupaten Kendal.
"Kami ingin memiliki gerai yang khusus menjual dan memperkenalkan produk - produk asal Kabupaten Kendal," kata Bupati Mirna.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Kendal (IKBK) Kota Batam Joko Mulyono yang juga anggota DPRD Kota Batam mendukung penuh apa yang dikehendaki Pemkab Kendal.
"Kami sangat mengapresiasi keinginan dari Pemkab dan masyarakat Kabupaten Kendal untuk tetap menjalin tali silarurahmi dengan saudara-saudara untuk memperkenalkan semua potensi dan produk-produk Kabupaten kendal," katanya.
Soeryo Respationo, mantan Wakil Gubernur Kepulauan Riau yang juga pembina atau Lurah masyarakat keturunan Jawa di Kota Batam senada, mendukung apa yang disampaikan Joko Mulyono.
Sementara Ketua Panitia Pentas Seni dan Budaya Kendal di Kota Batam Ngasiadi menjelaskan, pentas seni tersebut merupakan kolaborasi empat tim kesenian yang dibawa langsung oleh Bupati Mirna dari Kabupaten Kendal.
"Kegiatan tersebut hampir tiap tahun dilaksanakan, namun yang membawa nama besar Kabupaten Kendal dan memperkenalkan sejarah asli kesenian Kendal baru pertama kali kita laksanakan kali ini," katanya.
Ngasiadi menyebutkan data terakhir jumlah penduduk Batam yang berasal Kendal sekitar 15 ribu jiwa. Eksodus warga Kendal ke Batam dimulai sejak tahun 1960an dan puncaknya terjadi pada era tahun 80an hingga 90an.
"Jadi sekarang ini sudah banyak yang usianya 50 tahun lebih namun lahir di Batam," jelasnya.
Hal tersebut disampaikan Mirna di sela acara Pentas Seni dan Budaya Kendal di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu yang juga menjadi ajang silaturahmi dengan ribuan warga asal Kabupaten Kendal baik yang sudah menjadi warga Kota Batam maupun yang hanya bekerja.
Ikut dalam rombongan Wakil Ketua DPRD Kendal, Sekda Kendal, dan sejumlah kepala OPD Pemkab Kendal. Mereka menikmati pentas seni dan budaya Kendal yang menampilkan kisah babad Kabupaten Kendal dan disajikan dalam bentuk kethoprak/opera.
Mirna mengaku bahagia dengan sambutan yang meriah dan antusias oleh warga asal Kabupaten Kendal yang ada di Kota Batam.
"Kami mengucapkan terima kasih pada saudara-saudaraku sekalian yang telah menyambut kami dengan sangat baik dan ramah. Kami datang dengan membawa tim kesenian untuk menghibur warga asal Kendal yang ada di Batam. Harapan kami hal ini dapat memperkuat ikatan batin dengan tanah leluhur Kabupaten Kendal dan menjalin persatuan antar warga asal Kendal di Kota Batam ini," kata Bupati Mirna.
Pemkab Kendal, lanjut Mirna, menginginkan dapat bekerja sama dengan warga asal Kendal di Batam dan terutama Pemerintah Kota Batam untuk ikut mempromosikan produk-produk dan potensi asal Kabupaten Kendal.
"Kami ingin memiliki gerai yang khusus menjual dan memperkenalkan produk - produk asal Kabupaten Kendal," kata Bupati Mirna.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Kendal (IKBK) Kota Batam Joko Mulyono yang juga anggota DPRD Kota Batam mendukung penuh apa yang dikehendaki Pemkab Kendal.
"Kami sangat mengapresiasi keinginan dari Pemkab dan masyarakat Kabupaten Kendal untuk tetap menjalin tali silarurahmi dengan saudara-saudara untuk memperkenalkan semua potensi dan produk-produk Kabupaten kendal," katanya.
Soeryo Respationo, mantan Wakil Gubernur Kepulauan Riau yang juga pembina atau Lurah masyarakat keturunan Jawa di Kota Batam senada, mendukung apa yang disampaikan Joko Mulyono.
Sementara Ketua Panitia Pentas Seni dan Budaya Kendal di Kota Batam Ngasiadi menjelaskan, pentas seni tersebut merupakan kolaborasi empat tim kesenian yang dibawa langsung oleh Bupati Mirna dari Kabupaten Kendal.
"Kegiatan tersebut hampir tiap tahun dilaksanakan, namun yang membawa nama besar Kabupaten Kendal dan memperkenalkan sejarah asli kesenian Kendal baru pertama kali kita laksanakan kali ini," katanya.
Ngasiadi menyebutkan data terakhir jumlah penduduk Batam yang berasal Kendal sekitar 15 ribu jiwa. Eksodus warga Kendal ke Batam dimulai sejak tahun 1960an dan puncaknya terjadi pada era tahun 80an hingga 90an.
"Jadi sekarang ini sudah banyak yang usianya 50 tahun lebih namun lahir di Batam," jelasnya.
Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024