Bangunan sekolah di Banjarnegara tertimpa longsoran talut
Selasa, 4 Desember 2018 14:10 WIB
Bangunan perpustakaan SDN 03 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, mengalami kerusakan akibat tertimpa talut yang longsor saat terjadi hujan lebat pada hari Selasa (4/12/2018), pukul 01.00 WIB, (Foto: Dok. BPBD Banjarnegara)
Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, talut pengaman tebing di Desa Gumelem Kulon di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah longsor dan menimpa bangunan Sekolah Dasar Negeri 03 Gumelem Kulon,
"Berdasarkan laporan yang kami terima peristiwa itu terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB, saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi," katanya di Banjarnegara, Selasa.
Oleh karena kondisi tanah yang labil, kata dia, talut sepanjang 15 meter dengan tinggi 7 meter itu longsor hingga akhirnya menimpa satu unit bangunan yang difungsikan sebagai perpustakaan SDN 03 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan.
Menurut dia, kejadian tersebut mengakibatkan bangunan perpustakaan sekolah itu mengalami kerusakan pada dinding dan atapnya ambruk.
Selain merusak bangunan perpustakaan, kata dia, kejadian tersebut juga mengancam satu unit bangunan ruang kelas yang berada di atas tebing.
"Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar di SDN 03 Gumelem Kulon menjadi terganggu sehingga dipindahkan ke ruang kelas yang masih dalam kategori aman dengan pertimbangan siswa sedang melaksanakan ujian akhir semester," katanya.
Terkait dengan kejadian tersebut, Arief mengatakan pihak sekolah telah berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan untuk mengamankan dan membongkar bangunan yang rusak.
Dalam hal ini, kata dia, guru SDN 03 Gumelem Kulon bersama personel BPBD Banjarnegara, TNI/Polri, Radio Antar-Penduduk Indonesia, Taruna Siaga Bencana, Banser, Pemerintah Desa Gumelem Kulon, dan warga sekitar menggelar kerja bakti untuk membongkar bangunan yang tertimpa longsoran.
Menurut dia, saat sekarang sedang diupayakan bantuan berupa karung dan terpal untuk membuat talut darurat guna mengantisipasi longsor susulan.
"Kami mengimbau seluruh warga yang bermukim di daerah rawan longsor untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana tersebut karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi selama bulan Desember," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan berdasarkan data yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, curah hujan di wilayah Cilacap dan Banyumas secara umum berkisar 301-400 milimeter dan masuk kategori tinggi.
"Akan tetapi sebagian wilayah barat Cilacap masuk kategori menengah atau berkisar 201-300 milimeter, sedangkan sebagian kecil wilayah selatan Cilacap diprakirakan berkisar 401-500 milimeter atau masuk kategori tinggi," katanya.
Sementara di wilayah pegunungan tengah Jateng seperti Purbalingga bagian utara dan sebagian Banjarnegara, kata dia, curah hujan pada bulan Desember diprakirakan lebih dari 500 milimeter sehingga masuk kategori sangat tinggi.
"Berdasarkan laporan yang kami terima peristiwa itu terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB, saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi," katanya di Banjarnegara, Selasa.
Oleh karena kondisi tanah yang labil, kata dia, talut sepanjang 15 meter dengan tinggi 7 meter itu longsor hingga akhirnya menimpa satu unit bangunan yang difungsikan sebagai perpustakaan SDN 03 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan.
Menurut dia, kejadian tersebut mengakibatkan bangunan perpustakaan sekolah itu mengalami kerusakan pada dinding dan atapnya ambruk.
Selain merusak bangunan perpustakaan, kata dia, kejadian tersebut juga mengancam satu unit bangunan ruang kelas yang berada di atas tebing.
"Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar di SDN 03 Gumelem Kulon menjadi terganggu sehingga dipindahkan ke ruang kelas yang masih dalam kategori aman dengan pertimbangan siswa sedang melaksanakan ujian akhir semester," katanya.
Terkait dengan kejadian tersebut, Arief mengatakan pihak sekolah telah berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan untuk mengamankan dan membongkar bangunan yang rusak.
Dalam hal ini, kata dia, guru SDN 03 Gumelem Kulon bersama personel BPBD Banjarnegara, TNI/Polri, Radio Antar-Penduduk Indonesia, Taruna Siaga Bencana, Banser, Pemerintah Desa Gumelem Kulon, dan warga sekitar menggelar kerja bakti untuk membongkar bangunan yang tertimpa longsoran.
Menurut dia, saat sekarang sedang diupayakan bantuan berupa karung dan terpal untuk membuat talut darurat guna mengantisipasi longsor susulan.
"Kami mengimbau seluruh warga yang bermukim di daerah rawan longsor untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana tersebut karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi selama bulan Desember," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan berdasarkan data yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, curah hujan di wilayah Cilacap dan Banyumas secara umum berkisar 301-400 milimeter dan masuk kategori tinggi.
"Akan tetapi sebagian wilayah barat Cilacap masuk kategori menengah atau berkisar 201-300 milimeter, sedangkan sebagian kecil wilayah selatan Cilacap diprakirakan berkisar 401-500 milimeter atau masuk kategori tinggi," katanya.
Sementara di wilayah pegunungan tengah Jateng seperti Purbalingga bagian utara dan sebagian Banjarnegara, kata dia, curah hujan pada bulan Desember diprakirakan lebih dari 500 milimeter sehingga masuk kategori sangat tinggi.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Empat orang meninggal dan puluhan sepeda motor tertimbun akibat tanah longsor di Purworejo
20 November 2024 16:06 WIB