Awas, talut Tol Salatiga-Colomadu di Boyolali longsor
Rabu, 26 Desember 2018 16:52 WIB
Seorang petugas tol saat memeriksa talud yang longsor tepatnya di kilometer 489 Tol Salatiga-Colomadu di wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali,Rabu. (Foto:Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (Antaranews Jateng) - Talut di ruas jalan Tol Salatiga-Colomadu yang baru difungsikan atau tepatnya pada kilometer 489 di wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, mengalami longsor.
Rahmanta (29) salah satu warga setempat, di Boyolali, Rabu, mengatakan talut yang ambrol dengan panjang sekitar 20 meter tersebut diduga setelah terjadi hujan deras di kawasan itu.
"Talut tanahnya yang longsor itu menggerus hingga tiang pagar besi pengaman jalan tol hingga ambles. Namun, petugas tol sudah mengamankan dengan memberikan tanda 'rubber cone', sehingga kondisinya aman tidak dilintasi kendaraan," kata Rahmanto.
Menurut Direktur Tehnik PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN), Aryo Gunanto, posisi jalan tol di daerah tersebut lebih tinggi di kanan-kirinya areal persawahan sekitar 5 meter. Untuk meninggikan jalan tol tersebut dengan timbunan tanah. Untuk menahan timbunan tanah itu dibangun talut.
Aryo Gunanto, mengatakan talut tersebut sebenarnya masih dalam pengerjaan, tetapi karena jalan tol Salatiga-Colomadu difungsikan untuk libur Natal dan tahun baru, maka volume lalu lintas makin banyak. Hal ini, kemudian ada perintah agar semua pekerjaan dihentikan untuk sementara.
"Talut yang longsor itu, segera diperbaiki," kata Aryo Gunanto.
Tanah longsor pada talur tersebut, kata dia, dipicu kondisi hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Ada saluran air yang belum sempurna pengerjaannya. Ada rongga yang kemudian terjadi longsor akibat tergerus air hujan.
Kendati demikian, kendaraan yang melintas jalan tol baik dari Salatiga- Colomadu atau sebaliknya tetap lancar. Kendaraan yang melintas tidak sampai terganggu akibat talut longsor.
Direktur Utama PT JSN, David Wijayatno, menambahkan tempat talut longsor sebenarnya itu masih dalam proses pengerjaan saluran air, tetapi karena kondisi arus lalu lintas yang melintas tol yang padat, maka pekerjaan dihentikan.
"Pekerjaan talut saluran air akan segera dilanjutkan lagi, sekarang lokasi sudah diamankan dengan 'rubber cone'," kata David.
Rahmanta (29) salah satu warga setempat, di Boyolali, Rabu, mengatakan talut yang ambrol dengan panjang sekitar 20 meter tersebut diduga setelah terjadi hujan deras di kawasan itu.
"Talut tanahnya yang longsor itu menggerus hingga tiang pagar besi pengaman jalan tol hingga ambles. Namun, petugas tol sudah mengamankan dengan memberikan tanda 'rubber cone', sehingga kondisinya aman tidak dilintasi kendaraan," kata Rahmanto.
Menurut Direktur Tehnik PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN), Aryo Gunanto, posisi jalan tol di daerah tersebut lebih tinggi di kanan-kirinya areal persawahan sekitar 5 meter. Untuk meninggikan jalan tol tersebut dengan timbunan tanah. Untuk menahan timbunan tanah itu dibangun talut.
Aryo Gunanto, mengatakan talut tersebut sebenarnya masih dalam pengerjaan, tetapi karena jalan tol Salatiga-Colomadu difungsikan untuk libur Natal dan tahun baru, maka volume lalu lintas makin banyak. Hal ini, kemudian ada perintah agar semua pekerjaan dihentikan untuk sementara.
"Talut yang longsor itu, segera diperbaiki," kata Aryo Gunanto.
Tanah longsor pada talur tersebut, kata dia, dipicu kondisi hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Ada saluran air yang belum sempurna pengerjaannya. Ada rongga yang kemudian terjadi longsor akibat tergerus air hujan.
Kendati demikian, kendaraan yang melintas jalan tol baik dari Salatiga- Colomadu atau sebaliknya tetap lancar. Kendaraan yang melintas tidak sampai terganggu akibat talut longsor.
Direktur Utama PT JSN, David Wijayatno, menambahkan tempat talut longsor sebenarnya itu masih dalam proses pengerjaan saluran air, tetapi karena kondisi arus lalu lintas yang melintas tol yang padat, maka pekerjaan dihentikan.
"Pekerjaan talut saluran air akan segera dilanjutkan lagi, sekarang lokasi sudah diamankan dengan 'rubber cone'," kata David.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Minibus pengangkut santri tabrak pembatas jalan di Tol Semarang-Solo, empat tewas
18 October 2024 16:00 WIB