Taklukkan Kvitova, Bencic juara di Dubai Duty Free
Minggu, 24 Februari 2019 8:02 WIB
Petenis Swiss Belinda Bencic merayakan kemenangan dengan trofi setelah mengalahkan petenis Republik Ceko Petra Kvitova 6-3, 1-6, 6-2, pada final Dubai Duty Free Tennis Championships di Dubai, Sabtu (23/2/2019). (REUTERS/AHMED JADALLAH)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Petenis bukan unggulan asal Swiss Belinda Bencic mengakhiri empat tahun paceklik gelar dengan kemenangan 6-3, 1-6, 6-2 atas Petra Kvitova pada final Dubai Duty Free Tennis Championships, Sabtu waktu setempat.
Keberhasilan tersebut membawa Bencic (21), meraih kemenangan pertama atas unggulan kedua Kvitova, yang mengalahkannya dalam dua set langsung pada putaran ketiga Australia Terbuka bulan lalu.
Kemenangan itu juga menjadi kemenangan keempat Bencic atas petenis yang berada di 10 peringkat teratas pekan ini setelah menyisihkan Aryna Sabalenka, Simona Halep dan Elina Svitolina pada putaran-putaran sebelumnya.
"Luar biasa, menakjubkan. Maksud saya, saya masih belum bisa percaya ini," kata Bencic kepada wartawan setelah meraih gelar pertamanya sejak ia memenangi Kanada Terbuka di Toronto pada 2015 sebagaimana dikutip Reuters.
"Saya sangat gembira dengan konsistensinya sehingga saya dapat kembali meraih kemenangan. Setelah memainkan pertandingan yang sulit, saya bisa secara mental memenangi pertandingan lainnya, ini sangat sulit."
Kvitova terus-menerus bergulat dengan ritmenya, seperti yang dia lakukan selama turnamen, hanya 53 persen dari servis pertamanya yang tepat sasaran pada set pembuka dan dia juga menghasilkan tujuh kesalahan ganda.
"Saya kira saya bermain lebih baik di Melbourne," kata Kvitova. "Saya pikir pasti saya melakukan servis jauh lebih baik di Melbourne daripada di sini.
"(Selama) sepanjang turnamen saya kesulitan dengan servis saya. Itu tidak terlalu bagus, saya bermain banyak dari servis kedua."
Bencic yang merebut set pertama dengan pukulan backhand voli, akhirnya memenangi satu set melawan petenis nomor empat dunia itu dalam empat pertemuan mereka.
Namun Kvitova, meningkatkan permainannya pada set kedua untuk mematahkan servis Bencic tiga kali dan mengantongi set tersebut dengan beberapa pengembalian forehand yang kuat dan dengan maju ke depan net.
Tapi Bencic lah yang memenangi pertarungan mental pada set ketiga dengan mematahkan servis Kvitova pada kedudukan 1-1 sebelum memenangi break point berikutnya pada kedudukan 4-2 untuk melakukan servis yang menutup pertandingan.
Pengembalian Kvitova saat match point terlalu jauh, keputusan yang ditinjau lagi, memberikan Bencic kemenangan dalam satu jam dan 43 menit. Ia adalah petenis Swiss kedua yang memenangi turnamen itu setelah Martina Hingis menjuarai edisi perdana pada tahun 2001.
Baca juga: Bencic tantang Kvitova di final Dubai
Keberhasilan tersebut membawa Bencic (21), meraih kemenangan pertama atas unggulan kedua Kvitova, yang mengalahkannya dalam dua set langsung pada putaran ketiga Australia Terbuka bulan lalu.
Kemenangan itu juga menjadi kemenangan keempat Bencic atas petenis yang berada di 10 peringkat teratas pekan ini setelah menyisihkan Aryna Sabalenka, Simona Halep dan Elina Svitolina pada putaran-putaran sebelumnya.
"Luar biasa, menakjubkan. Maksud saya, saya masih belum bisa percaya ini," kata Bencic kepada wartawan setelah meraih gelar pertamanya sejak ia memenangi Kanada Terbuka di Toronto pada 2015 sebagaimana dikutip Reuters.
"Saya sangat gembira dengan konsistensinya sehingga saya dapat kembali meraih kemenangan. Setelah memainkan pertandingan yang sulit, saya bisa secara mental memenangi pertandingan lainnya, ini sangat sulit."
Kvitova terus-menerus bergulat dengan ritmenya, seperti yang dia lakukan selama turnamen, hanya 53 persen dari servis pertamanya yang tepat sasaran pada set pembuka dan dia juga menghasilkan tujuh kesalahan ganda.
"Saya kira saya bermain lebih baik di Melbourne," kata Kvitova. "Saya pikir pasti saya melakukan servis jauh lebih baik di Melbourne daripada di sini.
"(Selama) sepanjang turnamen saya kesulitan dengan servis saya. Itu tidak terlalu bagus, saya bermain banyak dari servis kedua."
Bencic yang merebut set pertama dengan pukulan backhand voli, akhirnya memenangi satu set melawan petenis nomor empat dunia itu dalam empat pertemuan mereka.
Namun Kvitova, meningkatkan permainannya pada set kedua untuk mematahkan servis Bencic tiga kali dan mengantongi set tersebut dengan beberapa pengembalian forehand yang kuat dan dengan maju ke depan net.
Tapi Bencic lah yang memenangi pertarungan mental pada set ketiga dengan mematahkan servis Kvitova pada kedudukan 1-1 sebelum memenangi break point berikutnya pada kedudukan 4-2 untuk melakukan servis yang menutup pertandingan.
Pengembalian Kvitova saat match point terlalu jauh, keputusan yang ditinjau lagi, memberikan Bencic kemenangan dalam satu jam dan 43 menit. Ia adalah petenis Swiss kedua yang memenangi turnamen itu setelah Martina Hingis menjuarai edisi perdana pada tahun 2001.
Baca juga: Bencic tantang Kvitova di final Dubai
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB
Pemkot Surakarta ajukan anggaran tambahan ke Wapres untuk GOR Indoor Manahan
02 November 2024 15:58 WIB