Kaum perempuan diajak periksakan rahim dan payudara
Selasa, 9 April 2019 14:04 WIB
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo (berbusana hitam merah) mengunjungi Puskesmas Suruh, Kabupaten Semarang. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)
Semarang (ANTARA) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah mengimbau kalangan perempuan untuk menyempatkan diri memeriksakan rahim dan payudara guna mendeteksi penyakit kanker sejak dini.
"Luangkan waktu cukup dua menit untuk melakukan tes IVA (inspeksi visual asam asetat) dan pemeriksaan payudara klinis (sadarnis) agar lebih ayem, dan tenang. Sadar diri, sedini mungkin harus periksa," kata Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Ia mengakui tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan tes IVA dan sadarnis sudah terus meningkat tiap tahunnya, namun ketakutan dan ketidaktahuan masyarakat masih menjadi tantangan dalam meningkatkan cakupan deteksi dini tersebut.
Istri orang nomor satu di Jateng itu memastikan petugas medis yang melakukan tes IVA dan sadarnis tersebut adalah perempuan.
"Yang belum pernah tes, awalnya pasti malu dan takut, tapi kami selalu memberikan pengertian, para medis yang melakukan tes IVA dan sadarnis kami pastikan adalah perempuan semua," ujarnya.
Atikoh juga mengajak para perempuan yang telah mengikuti tes IVA agar tidak berhenti membagikan pengalaman dan pengetahuan yang telah dialami.
"Bagaimanapun kesadaran untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks dan payudara sangat penting karena kedua kanker tersebut menjadi penyebab kematian tertinggi di Jateng," katanya.
Biasanya, kata dia, kanker serviks dan kanker payudara jika diketahui kondisinya sudah kritis sehingga berakibat penanganan yang dilakukan tidak bisa maksimal. "Untuk itu perlu penanganan sejak dini agar mempermudah pengobatan secara tuntas," ujarnya.*
"Luangkan waktu cukup dua menit untuk melakukan tes IVA (inspeksi visual asam asetat) dan pemeriksaan payudara klinis (sadarnis) agar lebih ayem, dan tenang. Sadar diri, sedini mungkin harus periksa," kata Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Ia mengakui tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan tes IVA dan sadarnis sudah terus meningkat tiap tahunnya, namun ketakutan dan ketidaktahuan masyarakat masih menjadi tantangan dalam meningkatkan cakupan deteksi dini tersebut.
Istri orang nomor satu di Jateng itu memastikan petugas medis yang melakukan tes IVA dan sadarnis tersebut adalah perempuan.
"Yang belum pernah tes, awalnya pasti malu dan takut, tapi kami selalu memberikan pengertian, para medis yang melakukan tes IVA dan sadarnis kami pastikan adalah perempuan semua," ujarnya.
Atikoh juga mengajak para perempuan yang telah mengikuti tes IVA agar tidak berhenti membagikan pengalaman dan pengetahuan yang telah dialami.
"Bagaimanapun kesadaran untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks dan payudara sangat penting karena kedua kanker tersebut menjadi penyebab kematian tertinggi di Jateng," katanya.
Biasanya, kata dia, kanker serviks dan kanker payudara jika diketahui kondisinya sudah kritis sehingga berakibat penanganan yang dilakukan tidak bisa maksimal. "Untuk itu perlu penanganan sejak dini agar mempermudah pengobatan secara tuntas," ujarnya.*
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB