Pasar murah bawang di Solo diserbu konsumen
Selasa, 9 April 2019 17:07 WIB
Pasar murah mirunggan yang dilaksanakan oleh TPID Surakarta untuk menekan harga bawang (Foto: Aris Wasita)
Solo (ANTARA) - Pasar murah komoditas bawang yang diselenggarakan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta, Jawa Tengah, sejak 7 April 2019 diserbu konsumen.
"Pada hari pertama, yaitu 7 April kami menyediakan sebanyak 300 kg bawang putih dan 300 kg bawang merah," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) BI Surakarta Bakti Artanta di Solo, Selasa.
Ia mengatakan pada hari itu, bawang putih habis terjual sedangkan bawang merah hanya tersisa sekitar 40 kg. Pasar murah dilanjutkan di Pasar Nusukan dan Pasar Gede Surakarta hingga 12 April 2019.
"Untuk masing-masing pasar ini kami sediakan 100 kg bawang putih dan 100 kg bawang merah. Bawang putih habis terjual, bawang merah masih sisa dengan jumlah sedikit karena harga saat ini mulai turun," katanya.
Ia mengatakan bawang putih dijual dengan harga Rp37.000/kg, sedangkan bawang merah dijual dengan harga Rp29.000/kg. Dengan harga tersebut, konsumen menikmati subsidi harga dari pemerintah sebesar Rp3.000/kg.
"Harga ini mendasarkan harga yang berlaku sebelum tanggal dijual, sehingga kami belum tahu pasti berapa harga terbaru. Mengenai volume penjualannya akan kami lihat animonya, kalau besar ya kami layani sesuai permintaan, tetapi lihat stok juga," katanya.
Sementara itu, Bakti mengatakan Bank Indonesia terus berusaha memotivasi seluruh pihak supaya bisa berperan aktif pada kegiatan tersebut. "Termasuk juga BI membantu mensinergikan suplier bawang merah atau asosiasi bawang merah Indonesia di Sragen yang ikut Pasar Mirunggan," katanya.
Salah satu pedagang Endartia mengatakan saat ini harga bawang putih masih bertahan tinggi di kisaran Rp48.000/kg, sedangkan untuk bawang merah di harga Rp45.000/kg.
"Kenaikannya baru satu bulan ini, sebelumnya hanya sekitar Rp30.000/kg. Sampai sekarang belum turun lagi harganya," katanya.
"Pada hari pertama, yaitu 7 April kami menyediakan sebanyak 300 kg bawang putih dan 300 kg bawang merah," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) BI Surakarta Bakti Artanta di Solo, Selasa.
Ia mengatakan pada hari itu, bawang putih habis terjual sedangkan bawang merah hanya tersisa sekitar 40 kg. Pasar murah dilanjutkan di Pasar Nusukan dan Pasar Gede Surakarta hingga 12 April 2019.
"Untuk masing-masing pasar ini kami sediakan 100 kg bawang putih dan 100 kg bawang merah. Bawang putih habis terjual, bawang merah masih sisa dengan jumlah sedikit karena harga saat ini mulai turun," katanya.
Ia mengatakan bawang putih dijual dengan harga Rp37.000/kg, sedangkan bawang merah dijual dengan harga Rp29.000/kg. Dengan harga tersebut, konsumen menikmati subsidi harga dari pemerintah sebesar Rp3.000/kg.
"Harga ini mendasarkan harga yang berlaku sebelum tanggal dijual, sehingga kami belum tahu pasti berapa harga terbaru. Mengenai volume penjualannya akan kami lihat animonya, kalau besar ya kami layani sesuai permintaan, tetapi lihat stok juga," katanya.
Sementara itu, Bakti mengatakan Bank Indonesia terus berusaha memotivasi seluruh pihak supaya bisa berperan aktif pada kegiatan tersebut. "Termasuk juga BI membantu mensinergikan suplier bawang merah atau asosiasi bawang merah Indonesia di Sragen yang ikut Pasar Mirunggan," katanya.
Salah satu pedagang Endartia mengatakan saat ini harga bawang putih masih bertahan tinggi di kisaran Rp48.000/kg, sedangkan untuk bawang merah di harga Rp45.000/kg.
"Kenaikannya baru satu bulan ini, sebelumnya hanya sekitar Rp30.000/kg. Sampai sekarang belum turun lagi harganya," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024