Persijap Jepara gandeng aplikasi Y-Waste untuk minimalkan limbah
Kamis, 25 April 2019 17:50 WIB
Tim Persijap Jepara. (Foto : Dok)
Jepara (ANTARA) - Tim Persijap Jepara, Jawa Tengah, menjadi salah satu tim sepak bola di Tanah Air yang memiliki kepedulian terhadap sosial dan lingkungan dengan menggandeng Y-Waste, sebuah aplikasi yang bergerak di bidang sosial dan lingkungan untuk turut mengurangi pembuangan limbah.
"Konsep mendonasikan makanan yang tersisa di sejumlah tempat usaha kuliner berpusat di Australia yang bertujuan menekan pembuangan limbah, sedangkan di Indonesia konsepnya diubah dengan cara menggaet pengelola restoran maupun tempat usaha kuliner untuk menyiapkan makanan yang bisa didonasikan kepada masyarakat kurang mampu," kata Presiden Persijap Jepara Esti Puji Lestari di Jepara, Kamis.
Ia mengatakan aplikasi tersebut dapat diunduh dalam platform android maupun IOS sehingga masyarakat bisa turut meminimalkan limbah makanan yang mereka miliki.
Aplikasi tersebut, katanya, tidak hanya bisa dimanfaatkan pelaku usaha di bidang kuliner, melainkan masyarakat umum juga bisa memanfaatkan agar makanan yang tersisa tidak terbuang secara sia-sia.
Pengelola yang bekerja sama, kata dia, akan berkomitmen menyiapkan makanan dalam porsi tertentu dalam waktu sepekan atau sebulan, bahkan harian juga bisa yang merupakan hasil menyisihkan sebagian kecil bahan belanjaan yang biasanya dibeli dalam jumlah banyak untuk dimasak guna didonasikan.
Dengan aplikasi tersebut, maka makanan sisa yang seharusnya menjadi limbah, bisa menjadi hal yang bermanfaat bagi orang lain terutama orang yang tidak mampu.
Aplikasi tersebut melalui sumber daya manusia yang dimiliki akan mendistribusikan makanan yang tidak terkonsumsi itu untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan.
Keuntungan yang diperoleh dengan ditempelkannya Y-Waste di kostum Persijap, katanya, ketika bisa menggaet orang yang bisa mendonasikan makanan, tentunya sebagai bentuk tindakan mulai atau sebagai bentuk kegiatan csr.
"Kami juga tidak perlu mengeluarkan uang. Sebaliknya, ketika banyak peminatnya sebagai pemegang saham pastinya akan menyisihkan ke Persijap Jepara karena biasanya ada sponsor yang ikut bergabung," ujarnya.
Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan bakal berdampak baik bagi masyarakat kurang mampu yang ada di Indonesia.
Hal itu dinilai sebagai bagian dari kampanye yang dilakukan Persijap Jepara di bidang lingkungan.
Saat ini klub sepakbola di Indonesia masih jarang yang peduli dengan lingkungan, namun hal tersebut tidak berlaku bagi tim kebanggaan warga Jepara itu.
"Intinya kami akan aktif berkampanye memerangi limbah makanan melalui sepakbola, serta mendukung pendistribusiannya melalui aplikasi yang ada," ujarnya.
Ia berharap ke depan, makin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut sehingga limbah makanan di Indonesia akan semakin sedikit dan tidak akan ada lagi masyarakat yang kelaparan.
"Konsep mendonasikan makanan yang tersisa di sejumlah tempat usaha kuliner berpusat di Australia yang bertujuan menekan pembuangan limbah, sedangkan di Indonesia konsepnya diubah dengan cara menggaet pengelola restoran maupun tempat usaha kuliner untuk menyiapkan makanan yang bisa didonasikan kepada masyarakat kurang mampu," kata Presiden Persijap Jepara Esti Puji Lestari di Jepara, Kamis.
Ia mengatakan aplikasi tersebut dapat diunduh dalam platform android maupun IOS sehingga masyarakat bisa turut meminimalkan limbah makanan yang mereka miliki.
Aplikasi tersebut, katanya, tidak hanya bisa dimanfaatkan pelaku usaha di bidang kuliner, melainkan masyarakat umum juga bisa memanfaatkan agar makanan yang tersisa tidak terbuang secara sia-sia.
Pengelola yang bekerja sama, kata dia, akan berkomitmen menyiapkan makanan dalam porsi tertentu dalam waktu sepekan atau sebulan, bahkan harian juga bisa yang merupakan hasil menyisihkan sebagian kecil bahan belanjaan yang biasanya dibeli dalam jumlah banyak untuk dimasak guna didonasikan.
Dengan aplikasi tersebut, maka makanan sisa yang seharusnya menjadi limbah, bisa menjadi hal yang bermanfaat bagi orang lain terutama orang yang tidak mampu.
Aplikasi tersebut melalui sumber daya manusia yang dimiliki akan mendistribusikan makanan yang tidak terkonsumsi itu untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan.
Keuntungan yang diperoleh dengan ditempelkannya Y-Waste di kostum Persijap, katanya, ketika bisa menggaet orang yang bisa mendonasikan makanan, tentunya sebagai bentuk tindakan mulai atau sebagai bentuk kegiatan csr.
"Kami juga tidak perlu mengeluarkan uang. Sebaliknya, ketika banyak peminatnya sebagai pemegang saham pastinya akan menyisihkan ke Persijap Jepara karena biasanya ada sponsor yang ikut bergabung," ujarnya.
Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan bakal berdampak baik bagi masyarakat kurang mampu yang ada di Indonesia.
Hal itu dinilai sebagai bagian dari kampanye yang dilakukan Persijap Jepara di bidang lingkungan.
Saat ini klub sepakbola di Indonesia masih jarang yang peduli dengan lingkungan, namun hal tersebut tidak berlaku bagi tim kebanggaan warga Jepara itu.
"Intinya kami akan aktif berkampanye memerangi limbah makanan melalui sepakbola, serta mendukung pendistribusiannya melalui aplikasi yang ada," ujarnya.
Ia berharap ke depan, makin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut sehingga limbah makanan di Indonesia akan semakin sedikit dan tidak akan ada lagi masyarakat yang kelaparan.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024