Pemkab minta LIPI kaji tata niaga pertembakauan Temanggung
Senin, 8 Juli 2019 20:18 WIB
Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nur Tri Aries Suestiningtyas (kanan) menyerahkan kenang-kenangan Pemkab Temanggung yang diterima Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo (kiri) pada pembukaan Perkemahan Ilmiah Remaja Regional (PIRR) Jawa Tengah di Kabupaten Temanggung. (Foto: Heru Suyitno)
Temanggung (ANTARA) - Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo meminta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan kajian terhadap tata niaga pertembakauan di Temanggung, Jawa Tengah, sehingga saling menguntungkan dan tidak merugikan petani.
"Jika ada hasil penelitian secara ilmiah atau akademis maka hasilnya bisa digunakan pemerintah untuk merekomendasikan tata niaga tembakau yang lebih sederhana," katanya di Temanggung, Senin (8/7).
Ia menyampaikan hal tersebut usai membuka Perkemahan Ilmiah Remaja Regional (PIRR) Jawa Tengah di Graha Bhumi Phala Temanggung.
Baca juga: Pabrik rokok diminta beli tembakau Temanggung dengan harga tinggi
Ia mengakui saat ini komunikasi antara petani tembakau dengan pabrikan atau perwakilan perusahaan rokok yang membeli tembakau Temanggung masih sangat jauh. Hal ini yang menjadi kendala utama dalam tata niaga pertembakauan di Temanggung.
"Bagaimana tata niaga tembakau yang sederhana dan menguntungkan semua pihak. Jika ada hasil penelitian secara ilmiah dan komprehensif, maka hasilnya bisa dijadikan kajian dan bisa direkomendasikan," katanya.
Ia menegaskan satu-satunya yang bisa dijadikan kajian oleh pemerintah untuk mengubah tata niaga pertembakauan adalah hasil penelitian secara ilmiah. Oleh karena itu dalam PIRR Jateng yang dilaksanakan di Temanggung ini bisa meneliti tata niaga pertembakauan di Temanggung.
"Peserta bisa terjun langsung ke lapangan, dari situ bisa di gali informasi terkait dengan apa saja, salah satunya adalah tata niaga tembakau," katanya.
Menurut dia, pemerintah tidak bisa mengintervensi tata niaga tembakau yang ada saat ini sudah dilakukan setiap panen tembakau.
"Kalau memang ada hasil penelitiannya secara ilmiah dan kemudian sudah dikaji, tidak menutup kemungkinan akan digunakan pada panen raya tembakau tahun ini," katanya.
Baca juga: DPR: RUU Pertembakauan perjuangkan kesejahteraan petani tembakau
"Jika ada hasil penelitian secara ilmiah atau akademis maka hasilnya bisa digunakan pemerintah untuk merekomendasikan tata niaga tembakau yang lebih sederhana," katanya di Temanggung, Senin (8/7).
Ia menyampaikan hal tersebut usai membuka Perkemahan Ilmiah Remaja Regional (PIRR) Jawa Tengah di Graha Bhumi Phala Temanggung.
Baca juga: Pabrik rokok diminta beli tembakau Temanggung dengan harga tinggi
Ia mengakui saat ini komunikasi antara petani tembakau dengan pabrikan atau perwakilan perusahaan rokok yang membeli tembakau Temanggung masih sangat jauh. Hal ini yang menjadi kendala utama dalam tata niaga pertembakauan di Temanggung.
"Bagaimana tata niaga tembakau yang sederhana dan menguntungkan semua pihak. Jika ada hasil penelitian secara ilmiah dan komprehensif, maka hasilnya bisa dijadikan kajian dan bisa direkomendasikan," katanya.
Ia menegaskan satu-satunya yang bisa dijadikan kajian oleh pemerintah untuk mengubah tata niaga pertembakauan adalah hasil penelitian secara ilmiah. Oleh karena itu dalam PIRR Jateng yang dilaksanakan di Temanggung ini bisa meneliti tata niaga pertembakauan di Temanggung.
"Peserta bisa terjun langsung ke lapangan, dari situ bisa di gali informasi terkait dengan apa saja, salah satunya adalah tata niaga tembakau," katanya.
Menurut dia, pemerintah tidak bisa mengintervensi tata niaga tembakau yang ada saat ini sudah dilakukan setiap panen tembakau.
"Kalau memang ada hasil penelitiannya secara ilmiah dan kemudian sudah dikaji, tidak menutup kemungkinan akan digunakan pada panen raya tembakau tahun ini," katanya.
Baca juga: DPR: RUU Pertembakauan perjuangkan kesejahteraan petani tembakau
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB