Papua Terkini - Korban tewas kericuhan Wamena jadi 30 orang
Rabu, 25 September 2019 18:05 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe. (ANTARA News Papua/Evarukdijati)
Wamena (ANTARA) - Korban tewas akibat kericuhan yang mencuat dalam aksi demo anarkis di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada 23 September 2019, bertambah menjadi 30 orang, dari data sebelumnya dilaporkan sebanyak 26 orang.
Mewakili pemerintah, Gubernur Papua Lukas Enembe di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, menyampaikan turut berduka cita.
Baca juga: 733 mahasiswa diamankan di Expo, Waena
"Data terakhir ada 30 jenazah dan sebagian besar sudah dikirim ke Jayapura," katanya.
Gubernur Lukas mengatakan aksi anarkis itu terjadi tiba-tiba tanpa diketahui pemerintah.
Ia mengatakan siswa-siswa pelaku anarkis dipaksa oleh kelompok tertentu.
Baca juga: Prajurit TNI gugur diserang massa demo di Papua
"Kejadian tiba-tiba dan memaksa siswa-siswa, oleh kelompok yang kami tidak tahu dari mana tetapi mereka memaksa anak-anak sekolah yang masih ulangan untuk melakukan aksi kriminal," katanya.
Ia mengatakan kelompok provokator membakar beberapa siswa yang menolak untuk bergabung dan melakukan aksi kriminal.
Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya mengatakan tidak ada mayat pada penyisiran hari ke tiga.
Kapolres mengatakan ada beberapa orang yang diamankan untuk mendalami aksi kriminal kemarin.
"Sementara kita pendalaman jadi saya belum publikasi. Nanti setelah jelas arahnya, siapa aktornya baru kita publikasi. Yang diamankan sementara 7 orang," katanya.
Mewakili pemerintah, Gubernur Papua Lukas Enembe di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, menyampaikan turut berduka cita.
Baca juga: 733 mahasiswa diamankan di Expo, Waena
"Data terakhir ada 30 jenazah dan sebagian besar sudah dikirim ke Jayapura," katanya.
Gubernur Lukas mengatakan aksi anarkis itu terjadi tiba-tiba tanpa diketahui pemerintah.
Ia mengatakan siswa-siswa pelaku anarkis dipaksa oleh kelompok tertentu.
Baca juga: Prajurit TNI gugur diserang massa demo di Papua
"Kejadian tiba-tiba dan memaksa siswa-siswa, oleh kelompok yang kami tidak tahu dari mana tetapi mereka memaksa anak-anak sekolah yang masih ulangan untuk melakukan aksi kriminal," katanya.
Ia mengatakan kelompok provokator membakar beberapa siswa yang menolak untuk bergabung dan melakukan aksi kriminal.
Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya mengatakan tidak ada mayat pada penyisiran hari ke tiga.
Kapolres mengatakan ada beberapa orang yang diamankan untuk mendalami aksi kriminal kemarin.
"Sementara kita pendalaman jadi saya belum publikasi. Nanti setelah jelas arahnya, siapa aktornya baru kita publikasi. Yang diamankan sementara 7 orang," katanya.
Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
President Jokowi instructs to expedite post-riot rehabilitation work in Wamena
28 October 2019 14:52 WIB, 2019
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB