Dua WNI tewas terjebak reruntuhan jembatan di Taiwan
Rabu, 2 Oktober 2019 15:43 WIB
Gambar yang diambil dari video menunjukkan detik-detik runtuhnya jembataan Nanfang'ao di Suao, Taiwan, Senin (1/10/2019). Tujuh WNI menjadi korban pada kejadian tersebut. ANTARA FOTO/COAST PATROL CORPS 1 NORTHERN BRANCH, COAST GUARD ADMINISTRATION via REUTERS/aww.
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak dua dari tiga orang WNI yang sempat dilaporkan hilang karena terjebak reruntuhan jembatan di Kota Nanfangao, Yilan, Taiwan, yang ambruk pada Selasa (1/10), ditemukan meninggal dunia.
"Tim pencarian otoritas Taiwan telah menemukan dua dari tiga WNI yang hilang. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu.
Baca juga: Atap teras Gedung Korpri Jateng runtuh
Kedua jenazah telah dievakuasi ke RS Veteran di Yilan. Otoritas Taiwan masih terus mencari seorang WNI yang masih hilang.
"KDEI Taipei berkoordinasi dengan Kemlu RI akan mengurus repatriasi jenazah dan hak-hak ketenagakerjaan para korban WNI," ujar Judha.
Selain dua WNI meninggal dunia dan satu orang yang masih hilang, musibah tersebut juga mengakibatkan empat WNI lain terluka.
Keseluruhan korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal ikan milik Taiwan.
Sebelumnya, satu jembatan yang menghubungkan kawasan teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan pada Selasa (1/10) ambruk dan melukai setidaknya 12 orang, termasuk tiga nelayan asal Indonesia.
Rekaman yang beredar memperlihatkan detik-detik jembatan tunggal setinggi 140 meter itu runtuh dan menimpa setidaknya tiga perahu nelayan dan satu kapal tanker minyak yang sedang berlayar di bawah jembatan. Kapal tanker yang tertimpa reruntuhan jembatan itu pun langsung terbakar.
Namun, pihak berwenang di Taiwan hingga saat ini belum mengetahui penyebab runtuhnya jembatan yang dibangun pada 1998 itu.
Menteri Perhubungan Taiwan Lin Chia-lung menyebutkan bahwa penyelidikan segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab runtuhnya jembatan tersebut.
Baca juga: Candi Petirtaan Mantingan Magelang runtuh karena bencana alam
"Tim pencarian otoritas Taiwan telah menemukan dua dari tiga WNI yang hilang. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu.
Baca juga: Atap teras Gedung Korpri Jateng runtuh
Kedua jenazah telah dievakuasi ke RS Veteran di Yilan. Otoritas Taiwan masih terus mencari seorang WNI yang masih hilang.
"KDEI Taipei berkoordinasi dengan Kemlu RI akan mengurus repatriasi jenazah dan hak-hak ketenagakerjaan para korban WNI," ujar Judha.
Selain dua WNI meninggal dunia dan satu orang yang masih hilang, musibah tersebut juga mengakibatkan empat WNI lain terluka.
Keseluruhan korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal ikan milik Taiwan.
Sebelumnya, satu jembatan yang menghubungkan kawasan teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan pada Selasa (1/10) ambruk dan melukai setidaknya 12 orang, termasuk tiga nelayan asal Indonesia.
Rekaman yang beredar memperlihatkan detik-detik jembatan tunggal setinggi 140 meter itu runtuh dan menimpa setidaknya tiga perahu nelayan dan satu kapal tanker minyak yang sedang berlayar di bawah jembatan. Kapal tanker yang tertimpa reruntuhan jembatan itu pun langsung terbakar.
Namun, pihak berwenang di Taiwan hingga saat ini belum mengetahui penyebab runtuhnya jembatan yang dibangun pada 1998 itu.
Menteri Perhubungan Taiwan Lin Chia-lung menyebutkan bahwa penyelidikan segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab runtuhnya jembatan tersebut.
Baca juga: Candi Petirtaan Mantingan Magelang runtuh karena bencana alam
Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Aula SMKN 1 Sragen runtuh, Disdik Jateng: Sekolah perlu cek ulang konstruksi
21 November 2019 16:59 WIB, 2019
Jembatan runtuh di Taiwan tewaskan 3 WNI; 1 dari Pemalang dan 2 dari Jabar
03 October 2019 9:54 WIB, 2019