Harga si pedas di Purwokerto kembali turun
Jumat, 18 Oktober 2019 8:44 WIB
Salah seorang pedagang di Pasar Manis, Purwokerto, saat menakar cabai merah. ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali turun seiring dengan lancarnya pasokan dari petani ke pedagang.
Dari pantauan di Pasar Manis, Purwokerto, Jumat, harga cabai merah besar turun dari kisaran Rp32.000-Rp33.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram.
Sementara harga cabai merah keriting yang sebelumnya mencapai Rp41.000 per kilogram, turun menjadi Rp37.000 per kilogram.
Penurunan harga juga terjadi pada cabai rawit hijau, yakni dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp32.000 per kilogram.
Baca juga: Berangsur turun, harga cabai di Purwokerto dekati normal
Demikian pula dengan harga cabai rawit merah turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp37.000 per kilogram.
Seorang pedagang, Yuni mengatakan penurunan harga berbagai jenis cabai itu terjadi karena pasokan dari petani mulai lancar karena telah memasuki masa panen.
"Barangnya di pedagang besar tersedia cukup banyak sehingga harganya pun menjadi turun," jelasnya.
Bahkan, kata dia, cabai rawit merah dalam satu pekan terakhir mengalami tiga kali penurunan harga, yakni dari sebelumnya yang mencapai Rp53.000 per kilogram turun menjadi Rp47.000 per kilogram, kemudian menjadi Rp40.000 per kilogram, dan sekarang Rp37.000 per kilogram.
Baca juga: Pasokan mengalir, harga cabai di Purwokerto kembali turun
Pedagang lainnya, Hamidah mengatakan penurunan harga berbagai jenis cabai berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat.
"Saat sekarang permintaan dari konsumen kembali meningkat, tidak seperti sebelumnya saat harganya masih tinggi. Kemarin saat harganya masih cukup tinggi, konsumen yang biasa beli cabai minimal 0,5 kilogram, rata-rata mengurangi pembeliannya, namun sekarang kembali seperti sediakala," katanya.
Salah seorang ibu rumah tangga, Santi mengharapkan harga berbagai jenis cabai tetap stabil dan tidak melonjak seperti beberapa waktu lalu.
"Syukur kalau harganya bisa turun lagi. Kalau harganya tidak terlalu tinggi, kami tidak perlu menggunakan saos maupun serbuk cabai untuk memasak," katanya.
Baca juga: BI Purwokerto beharap penurunan harga cabai sumbang deflasi
Baca juga: Tekan harga, TPID Surakarta jajaki penggunaan teknologi budidaya cabai
Dari pantauan di Pasar Manis, Purwokerto, Jumat, harga cabai merah besar turun dari kisaran Rp32.000-Rp33.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram.
Sementara harga cabai merah keriting yang sebelumnya mencapai Rp41.000 per kilogram, turun menjadi Rp37.000 per kilogram.
Penurunan harga juga terjadi pada cabai rawit hijau, yakni dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp32.000 per kilogram.
Baca juga: Berangsur turun, harga cabai di Purwokerto dekati normal
Demikian pula dengan harga cabai rawit merah turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp37.000 per kilogram.
Seorang pedagang, Yuni mengatakan penurunan harga berbagai jenis cabai itu terjadi karena pasokan dari petani mulai lancar karena telah memasuki masa panen.
"Barangnya di pedagang besar tersedia cukup banyak sehingga harganya pun menjadi turun," jelasnya.
Bahkan, kata dia, cabai rawit merah dalam satu pekan terakhir mengalami tiga kali penurunan harga, yakni dari sebelumnya yang mencapai Rp53.000 per kilogram turun menjadi Rp47.000 per kilogram, kemudian menjadi Rp40.000 per kilogram, dan sekarang Rp37.000 per kilogram.
Baca juga: Pasokan mengalir, harga cabai di Purwokerto kembali turun
Pedagang lainnya, Hamidah mengatakan penurunan harga berbagai jenis cabai berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat.
"Saat sekarang permintaan dari konsumen kembali meningkat, tidak seperti sebelumnya saat harganya masih tinggi. Kemarin saat harganya masih cukup tinggi, konsumen yang biasa beli cabai minimal 0,5 kilogram, rata-rata mengurangi pembeliannya, namun sekarang kembali seperti sediakala," katanya.
Salah seorang ibu rumah tangga, Santi mengharapkan harga berbagai jenis cabai tetap stabil dan tidak melonjak seperti beberapa waktu lalu.
"Syukur kalau harganya bisa turun lagi. Kalau harganya tidak terlalu tinggi, kami tidak perlu menggunakan saos maupun serbuk cabai untuk memasak," katanya.
Baca juga: BI Purwokerto beharap penurunan harga cabai sumbang deflasi
Baca juga: Tekan harga, TPID Surakarta jajaki penggunaan teknologi budidaya cabai
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB