Purwokerto (ANTARA) - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono mengajak seluruh pecatur di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk terus-menerus membangun nasionalisme dan menjadikan perbedaan sebagai suatu kekayaan yang mempersatukan bangsa Indonesia.

Saat membuka Turnamen Catur Banyumas Cup 2019 yang diselenggarakan oleh The Cahyono Institute dan Banyumas Bishop Club di Balai Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Minggu, Ma'ruf Cahyono mengaku senang karena kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

"Saya gembira sekali, meskipun pertandingan catur, ada lagu Indonesia Raya," kata dia yang juga Direktur The Cahyono Institute.

Dia mengharapkan dalam kegiatan apa pun ke depan, selalu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai upaya untuk membangun semangat.

Baca juga: Seratusan pecatur mengikuti Turnamen Catur Banyumas Cup 2019

Dalam kesempatan tersebut, dia membacakan puisi yang berisi ajakan untuk menjaga dan merawat semangat keindonesiaan agar tidak sampai punah.

Saat ditemui wartawan, Ma'ruf Cahyono mengatakan upaya-upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa termasuk menggali potensi para generasi muda merupakan tanggung jawab semua pihak.

Oleh karenanya, kata dia, The Cahyono Institute sebagai yayasan yang bersifat sosial memiliki misi dalam kerangka itu semua.

"Termasuk di dalamnya tadi saya menyampaikan bahwa membangun nasionalisme itu tidak hanya dalam tataran tahu dan paham, tapi juga melalui cara-cara yang variatif dan inovatif," katanya.

Ia mengatakan para olahragawan muda, pecatur muda, dan lain-lain perlu melakukan orientasi kebangsaan itu melalui bidang-bidang yang ada.

Dia mengharapkan rasa nasionalisme itu tidak terbangun dari satu proses belajar, tapi dari kegiatan-kegiatan konkret yang setiap warga negara termasuk para pecatur yang turut bertanding dalam turnamen tersebut terpanggil, bahwa membangun prestasi untuk daerah merupakan bagian dari nasionalisme.

Baca juga: Sekjen MPR: HRD tanamkan wawasan kebangsaan kepada pekerja
Baca juga: Sekjen MPR ajak pahami demokrasi Pancasila